11.27.2009

Pemikiran dan Langkah Politik Gus Dur

Oleh: Moh Mahfud MD*

Setiap disertasi memang harus mengemukakan temuan ilmiah, termasuk kritik-kritiknya. Kritik dan saran atau rekomendasi bahkan sudah dianggap bagian dari ritualitas penulisan sebuah disertasi sehingga harus selalu ada.
Itu jugalah yang dilakukan oleh Munawar Ahmad. Munawar mengemukakan tiga kritik atas Gus Dur. 1) Ahistoric in terminus (Gus Dur membangun terminologi sejarah tanpa rujukan bukti sejarah); 2) Contradictio in terminus, (Gus Dur terjebak dalam kontradiksi antara spirit antikekerasan atau humanisme dengan penggunaan bahasa kekerasan); 3) Contradictio in actie (Gus Dur mengusung sekularisme bahwa tugas agama itu berbeda dengan tugas negara, namun pada kenyataannya selalu menggunakan pendekatan dan interpretasi agama). Menurut Munawar, kritik tersebut tidak mengurangi arti dan fungsi diskursus pemikiran politik Gus Dur yang cemerlang. Sebab, Gus Dur harus dilihat bukan hanya sebagai intelektual-pemikir, tetapi juga agamawan, budayawan dan pemain politik itu sendiri.
Langkah Taktis
Munawar benar. Saya banyak mengenal kiai yang menilai tak ada yang salah dengan pemikiran dan langkah-langkah Gus Dur. Kata kiai-kiai itu, setiap pembicaraan dan langkah Gus Dur selalu terkait dengan konteks dan situasinya, sehingga tak dapat dipahami dari pernyataan harfiahnya semata.
Lagi pula, harus dibedakan antara pemikiran politik dan langkah politik. Pemikiran politik Gus Dur sudah jelas dari lima traktatnya, tetapi langkah politiknya ada kalanya memerlukan taktik dan strategi yang sekilas tampak kontradiksi dengan traktat itu. Untuk membangun demokrasi, adakalanya harus dilakukan dengan taktik yang tidak demokratis; karena atas nama demokrasi banyak orang yang berlaku curang, misalnya dengan money politics, pembunuhan karakter, atau rekayasa kotor lain.
Itu adalah kenyataan yang sehari-hari dapat kita lihat secara telanjang. Untuk membangun demokrasi yang kerap dikotori atas nama demokrasi itu, Gus Dur menyikapi dengan keras, kalau perlu tanpa prosedur yang demokratis, misalnya perintah pemecatan atau pembekuan tanpa prosedur yang bertele-tele. Di PKB, misalnya, dikembangkan semboyan ”membangun demokrasi tanpa korupsi”.
Gus Dur pernah diberi saran oleh Menlu Alwi Shihab agar sebagai presiden bersikap lebih lunak dan tidak sembarang menyerang orang. Saat itu Gus Dur menjawab agar Alwi mengurus dan terus membina para pejabat yang sudah baik, tetapi para preman dan koruptor akan diselesaikan dengan caranya sendiri. ”Ente urus saja itu orang yang baik-baik agar tetap baik, yang preman-premen biar saya yang menyelesaikan. Preman harus dihadapi dengan cara preman,” kata Gus Dur pada Alwi.
Dalam soal humanisme dan perkawanan secara pribadi, sikap-sikap Gus Dur tak diragukan oleh siapa pun. Dia bisa bersikap sama terhadap setiap orang tanpa membedakan jabatan atau kekayaannya. Ada contoh pengalaman pribadi tentang ini. Ketika terjadi kecelakaan pesawat Garuda pada 7 Maret 2007, kira-kira jam 10 pagi saya ditelepon oleh Munib Huda, sekretaris pribadi Gus Dur. Katanya, Gus Dur yang saat itu sedang dirawat di RSCM, ingin berbicara.
”Ya, Gus. Saya sedang di kantor; ada yang perlu saya kerjakan?” tanya saya mengawali pembicaraan. ”Ini benar, suaranya Pak Mahfud?” tanya balik Gus Dur dengan nada ragu. ”Ya, Gus. Mengapa?” tanya saya. ”Alhamdulillah. Ya sudah kalau ini suaranya Pak Mahfud, saya hanya mau tanya,” jawab Gus Dur lagi. ”Mengapa, Gus?” kejar saya penasaran.
”Ini lho, saya melihat di televisi pesawat Garuda kecelakaan di Yogya, ada korban namanya Mahfud, ternyata Mahfud lain. Ya, sudah alhamdulillah Pak Mahfud selamat,” jawab Gus Dur lagi. Saya terharu karena dalam keadaan terbaring di rumah sakit Gus Dur menyempatkan diri menelepon saya hanya untuk bertanya dan memastikan mendengar suara saya. Saat itu saya memang mendapat banyak telepon dan SMS, seperti dari Ratu Hemas, Fadel Muhammad, Humas Pemda DIY, dan kolega-kolega di kampus, sampai-sampai telepon saya hang.
Oleh sebab itu, saya percaya berbagai contradictio antara pemikiran dan langkah politik Gus Dur sebagaimana dikemukakan oleh Munawar Ahmad dalam disertasinya sebagian besar adalah taktik atau strategi Gus Dur sebagai politikus. Yang penting informasi yang disampaikan kepada Gus Dur harus akurat, sebab dengan hambatan penglihatan seperti sekarang ini informasi yang diterima Gus Dur lebih banyak bergantung pada informasi lisan dari mereka yang selalu atau mau menemuinya.
Ethica Nechomochea
Tanpa mempersoalkan mutunya yang sudah dinyatakan lulus cum laude, disertasi Munawar dengan metode CDA-nya itu memang tak dapat sepenuhnya merekam apa yang sebenarnya terjadi dan memengaruhi Gus Dur, sehingga tampil sebagai sosok pejuang demokrasi yang egaliter, pluralis, dan humanis.
Kesan tampilnya sosok Gus Dur yang seperti itu hanya diwarisi dari ulama-ulama NU, terutama dari kakeknya, Kiai Hasyim Asy’ari dan ayahnya Kiai Wahid Hasyim. Kesan yang seperti itu wajar karena metode disertasi ini hanya bertumpu pada tulisan-tulisan Gus Dur, tanpa mau mencari data primer seperti dengan wawancara. Gus Dur sendiri pernah bercerita kepada saya bahwa semua pandangan dan sikapnya yang seperti sekarang ini turut dibentuk oleh satu pengalaman tak terlupakan.
Pada tahun 1979, Gus Dur menghadiri seminar dan berkunjung ke perpustakaan di Maroko. Gus Dur berkesempatan membaca buku Ethica Nechomochea karya Aristoteles yang hidup empat abad sebelum masehi atau 1.000 tahun sebelum datangnya agama Islam.
Kata Gus Dur, buku yang diterjemahkan oleh Ibn Rusyd menjadi al-Kitaab al-Akhlaaq itu telah turut menuntunnya untuk memahami ajaran-ajaran Islam yang mulia tentang toleransi, egaliterianisme, dan masalah-masalah mendasar lain dalam berhubungan antar sesama manusia. ”Setelah membaca buku itu saya menangis meraung-raung, karena menemukan cara memahami kemuliaan ajaran Islam justru dari buku yang lahir jauh sebelum datangnya Islam. Kalau tidak membaca buku itu, mungkin saya menjadi seorang fundamentalis,” kata Gus Dur.[]
*Penulis adalah Guru Besar di UII, Ketua Dewan Pakar DPP PKB
(Koran Seputar Indonesia, Kamis, 21/2/2008)

Gus Dur, Al-Quran, dan Pornografi

Oleh: Mohamad Guntur Romli*
Syahdan, Khalifah Harun al-Rasyid marah besar pada sahibnya yang karib dan setia, yaitu Abu Nawas. Ia ingin menghukum mati Abu Nawas setelah menerima laporan bahwa Abu Nawas mengluarkan fatwa: tidak mau ruku’ dan sujud dalam salat. Lebih lagi, Harun al-Rasyid mendengar Abu Nawas berkata bahwa ia khalifah yang suka fitnah! Menurut pembantu-pembantunya, Abu Nawas telah layak dipancung karena melanggar syariat Islam dan menyebar fitnah. Khalifah mulai terpancing. Tapi untung, ada seorang pembatunya yang memberi saran, hendaknya Khalifah melakukan tabayun (konfirmasi) dulu pada Abu Nawas.
Abu Nawas pun digeret menghadap Khalifah. Kini, ia menjadi pesakitan. “Hai Abu Nawas, benar kamu berpendapat tidak ruku’ dan sujud dalam salat?” tanya Khalifah dengan keras.
Abu Nawas menjawab dengan tenang, “Benar Saudaraku.”
Khalifah kembali bertanya dengan nada suara yang lebih tinggi, “Benar kamu berkata kepada masyarakat bahwa aku, Harun al-Rasyid adalah seorang khalifah yang suka fitnah?”
Abu Nawas menjawab, “Benar Saudaraku.”
Khalifah berteriak dengan suara yang menggelegar, “Kamu memang pantas dihukum mati, karena melanggar syariat Islam dan menerbarkan fitnah tentang khalifah!”
Abu Nawas tersenyum seraya berkata, “Saudaraku, memang aku tidak menolak bahwa aku telah mengeluarkan dua pendapat tadi, tapi sepertinya, kabar yang sampai padamu tidak lengkap, kata-kataku diplintir, dijagal, seolah-olah aku berkata salah.”
Khalifah berkata dengan ketus, “Apa maksudmu, jangan membela diri, kau telah mengaku dan mengatakan kabar itu benar adanya!”
Abu Nawas beranjak dari duduknya, dan menjelaskan dengan tenang, “Saudaraku, aku memang berkata ruku’ dan sujud tidak perlu dalam salat, tapi dalam salat apa? Waktu itu, aku menjelaskan tata-cara salat jenazah yang memang tidak perlu ruku’ dan sujud.”
“Bagaimana soal aku yang suka fitnah?” tanya Khalifah.
Abu Nawas menjawab dengan senyuman, “Kala itu, aku sedang menjelaskan tafsir ayat 28 surat al-Anfal, yang berbunyi ketahuilah bahwa kekayaan dan anak-anakmu hanyalah fitnah (ujian) bagimu. Sebagai sebagai khalifah dan seorang ayah, kamu sangat menyukai kekayaan dan anak-anakmu, berarti kamu suka “fitnah” (ujian) itu.” Mendengar penjelasan Abu Nawas yang juga kritikan, Khalifah Harun al-Rasyid tertunduk malu, menyesal dan sadar.
Rupanya kedekatan Abu Nawas terhadap Harun al-Rasyid menyulut iri dan dengki di antara pembatu-pembatunya. Kedekatan ini dibuktikan Abu Nawas memanggil Khalifah Harun al-Rasyid dengan kata “ya akhi” (saudaraku). Hubungan di antara mereka bukan antara tuan dan hamba. Pembantu-pembantu khalifah yang hasud ingin memisahkan hubungan akrab tersebut dengan memutarbalikkan berita.
***
Saat ini, kisah yang menimpa Gus Dur mirip cerita Abu Nawas. Tersiar desas-desus, Gus Dur mengatakan Al Quran adalah kitab suci porno. Menurut kabar angin itu pula, pernyataan Gus Dur tersebut diucapkan sewaktu acara “Kongkow Bareng Gus Dur” di Kantor Berita Radio (KBR) 68H Jakarta, yang mengudara saban Sabtu pukul 10.00 sampai 12.00 WIB. Kebetulan saya salah seorang pembawa dari acara tersebut. Karena tuduhan itu, Gus Dur diteror oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Islam di Purwakarta (23/5).
Seperti nasib Abu Nawas, pernyataan Gus Dur tersebut sengaja diplintir, dan dilepaskan dari konteksnya karena ada motif dan untuk tujuan tertentu. Padahal dalam acara kongkow tersebut, berkali-kali Gus Dur menegaskan bahwa konsepi porno ada dalam otak seseorang. Kita sering bilang, orang yang otaknya lagi ngeres, atau lagi “piktor” (pikiran kotor). Penyataan Gus Dur yang lengkap begini, “Porno itu letaknya ada dalam persepsi seseorang. Kalau orang kepalanya ngeres, dia akan curiga bahwa Alquran itu kitab suci porno, karena ada ayat tentang menyusui (al-Baqarah: 233) dan ada roman-romanan antara Zulaikha dengan Yusuf (Yusuf: 24).” Liciknya, mereka yang pernah juga menyebarkan fitnah bahwa Gus Dur telah dibaptis, menyebarkan bahwa Gus Dur telah berkata bahwa Al-Quran itu kitab suci porno.
Pemenggalan kata-kata tersebut sangatlah berbahaya. Kita bisa mengatakan Alquran mengecam orang yang salat ketika hanya mengutip ayat 4 dalam surat al-Ma’ûn, “maka celakalah orang-orang yang salat!” (fawaylul lil mushallîn). Padahal maksudnya orang yang melaksanakan salat tapi masih celaka adalah orang yang salat tapi lalai: ingin dilihat orang, dan enggan bersedekah—dijelaskan dalam tiga ayat sesudahnya.
Gus Dur memang tidak pernah sepi dari tuduhan tersebut. Dulu ia pernah dituduh ingin mengubah assalamualaikum menjadi selamat pagi, siang, sore, dan malam. Seperti Abu Nawas,Gus Dur dituduh ingin mengubah rukun salat, ketika menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mengakhiri salat bukan lagi assalamualaikum yang diucapkan, tapi, selamat pagi untuk salat subuh, selamat siang untuk salat dzuhur, selamat sore untuk ashar, selamat petang untuk salat magrib, dan selamat malam untuk salat isya’. Padahal Gus Dur mengatakan boleh mengganti assalamualaikum dalam konteks sapaan (greeting) bukan dalam salat.
Untuk itulah, bagi yang masih berakal sehat, akan langsung bertabayun kepada Gus Dur, bukan langsung menuduh, menyebarkan fitnah, apalagi melakukan tindak kekerasan. Bukankah menurut Al-Quran hanya orang fasiklah yang tidak mau bertabayun?
*Penulis adalah presenter “Kongkow Bareng Gus Dur”

Anies Baswedan Masuk Daftar 100 Tokoh Intelektual Dunia

Rektor Universitas Paramadina sekaligus Direktur Riset The Indonesian Institute masuk daftar nominasi 100 Tokoh Intelektual versi Foreign Policy.

Jurnal dwi bulanan terkemuka di Amerika Serikat Foreign Policy pada edisi Mei-Juni menempatkan Rektor Universitas Paramadina sebagai salah satu dari 100 tokoh intelektual dunia. Serta mensejajarkannya dengan tokoh-tokoh dunia lainnya seperti, Samuel Huntington, Francis Fukuyama, Paus Benedikt 14 serta Al Gore.

Jurnal terbitan Carnegie Endowment for International Peace, Washington, AS, yang didirikan oleh Samuel P. Huntington dan Warren Demian Manshel pada tahun 1970 membuka kesempatan kepada masyarakat luas untuk memilih intelektual terbaik hingga 15 Mei 2008.

Dari daftar 100 intelektual dunia, mereka terdiri dari berbagai bidang, perinciannya antara lain 2 dari aktivis ingkungan, 4 dari pemimpin keagamaan, 6 dari aktivis, 6 dari sejarawan, 6 dari negarawan/pemimpin politik, 8 dari dari novelis dan artis, 12 dari jurnalis, 12 dari ilmuwan, 12 dari filosof, 15 dari ekonom dan 17 dari pemikir politik.

Berdasarkan jurnal Foreign Policy, 100 intelektual dunia itu didominasi oleh benua Amerika Utara yang menyumbangkan 36 intelektual dan wilayah Eropa sebanyak 30 orang, disusul Asia sebesar 12 orang, Timur Tengah 11 orang, Amerika Selatan dan Afrika masing-masing sebesar 4 orang serta 3 orang dari Asia Tenggara dan Osenia.

Berikut ini adalah ke 100 intelektual versi Foreign Policy : Aitzaz Ahsan (Pakistan), Shirin Ebadi (Iran), Samuel Huntington (AS), Anies Baswedan (Indonesia), Hu Shuli (China), Ashis Nandy (India), Amartya Sen (India), Kwame Anthony Appiah (Ghana, AS), Umberto Eco (Italia), Sunita Narain (India), Lilia Shevtsona (Rusia), Anne Applebaum (AS), Fan Gang (China), Michael Ignatieff (Kanada), Martha Nussbaum (AS), Peter Singer (Asutralia), Jacques Attali (Prancis), Drew Gilpin Faust (AS), Tony Judt (Inggris), Sari Nusseibeh (Palestina), Lee Smolin (AS), George Ayittey (Ghana), Nial Fergusen (Inggris), Robert Kagan (AS), Amoz Os (Israel), Abdul Karim Sourosh (Iran), Daniel Barenboim (Israel), Alain Finkielkraut (Prancis), Daniel Kahneman (Israel, AS), Orham Pamuk (Turki), Wole Soyinka (Nigeria), Thomas Friedman (AS), Garry Kasparov (Rusia), David Petraeus (AS), Michael Spence (AS), Paus Benedikt (Jerman, Vatikan), Francis Fukuyama (AS), Amr Khaled (Mesir), Steven Pinker (Kanada, AS), Lawrence Summers (AS), Ian Buruma (Inggris, Belanda), Yegor Gaidar (Rusia), Rem Koolhaas (Belanda), Richard Posner (AS), Chalres Taylor (Kanada), Fernando Henrique Cardoso (Brasil), Howard Gardner (AS), Ivan Krastev (Bulgaria), Samantha Power (AS), Masio Vargas Llosa (Peru), Noam Chomsky (AS), Neil Gershenfeld (AS), Enrique Krauze (Meksiko), Robert Putnam (AS), Harold Varmus (AS), J.M. Coetze (Afrika Selatan), Malcolm Galdwell (Kanada, AS), Paul Krugman (AS), Yusuf Qardhawi (Mesir, Qatar), J. Craig Venter (AS), Paul Collier (Inggris), Al Gore (AS), Lee Kuan Yew (Singapura), V.S. Ramachandran (India), Michael Walzer (AS), Richard Dawkins (inggris), Ramachandra Guha (India), Lawrence Lessig (AS), Tariq Ramadhan (Swiss), Wang Hui (China), Alexander De Waal (Inggris), Alma Guillermoprieto (Meksiko), Steven Levits (AS), Gianni Riotta (Italia), E.O. Wilson (AS), Therese Delpech (Prancis), Fetullah Gullen (Turki), Bernard Lewis (Inggris, AS), Nouriel Roubini (Italia, AS), Martin Wolf (Inggris), Daniel Dennet (AS), Jurgen Habermas (Jerman), Bjorn Lomborg (Denmark), Olivier Roy (Prancis), Shalman Rushdie (Inggris), Yan Xuetong (China), Jared Diamond (AS), Vaclav Havel (Rep. Ceko), James Lovelock (Inggris), Muhammad Yunus (Bangladesh), Esther Dufflo (AS), Fareed Zakaria (AS), Ayaan Hirsi Ali (Somalia, Belanda), Mahmood Mamdani (Uganda), Jeffrey Sachs (AS), William Easterly (AS), Christopher Hitchens (Inggris, AS), Minxin Pei (China), Fernando Savater (China), dan Salvoj Zizek (Slovenia). (aki)


Sumber:
http://duaberita.com

KH Achmad Mustofa Bisri

Kiyai, penyair, novelis, pelukis, budayawan dan cendekiawan muslim ini, telah memberi warna baru pada peta perjalanan kehidupan sosial dan politik para ulama. Ia kiyai yang bersahaja, bukan kiyai yang ambisius. Ia kiyai pembelajar bagi para ulama dan umat. Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, ini enggan (menolak) dicalonkan menjadi Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama dalam Muktamar NU ke-31 28/11-2/12-2004 di Boyolali, Jawa Tengah.

KH Achmad Mustofa Bisri, akrab dipanggil Gus Mus, ini mempunyai prinsip harus bisa mengukur diri. Setiap hendak memasuki lembaga apapun, ia selalu terlebih dahulu mengukur diri. Itulah yang dilakoninya ketika Gus Dur mencalonkannya dalam pemilihan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama pada Muktamar NU ke-31 itu.
“Saya harus bisa mengukur diri sendiri. Mungkin lebih baik saya tetap berada di luar, memberikan masukan dan kritikan dengan cara saya,” jelas alumnus Al Azhar University, Kairo (Mesir), ini, yang ketika kuliah mempunyai hobi main sepakbola dan bulutangkis. Setelah tak lagi punya waktu meneruskan hobi lamanya, ulama ini lalu menekuni hobi membaca buku sastra dan budaya, menulis dan memasak, termasuk masak makanan Arab dengan bumbu tambahan.

Lahir di Rembang, Jawa Tengah, 10 Agustus 1944, dari keluarga santri. Kakeknya, Kyai Mustofa Bisri adalah seorang ulama. Demikian pula ayahnya, KH Bisri Mustofa, yang tahun 1941 mendirikan Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, adalah seorang ulama karismatik termasyur.

Ia dididik orangtuanya dengan keras apalagi jika menyangkut prinsip-prinsip agama. Namun, pendidikan dasar dan menengahnya terbilang kacau. Setamat sekolah dasar tahun 1956, ia melanjut ke sekolah tsanawiyah. Baru setahun di tsanawiyah, ia keluar, lalu masuk Pesantren Lirboyo, Kediri selama dua tahun. Kemudian pindah lagi ke Pesantren Krapyak, Yogyakarta. Di Yogyakarta, ia diasuh oleh KH Ali Maksum selama hampur tiga tahun. Ia lalu kembali ke Rembang untuk mengaji langsung diasuh ayahnya.

KH Ali Maksum dan ayahnya KH Bisri Mustofa adalah guru yang paling banyak mempengaruhi perjalanan hidupnya. Kedua kiyai itu memberikan kebebasan kepada para santri untuk mengembangkan bakat seni.

Kemudian tahun 1964, dia dikirim ke Kairo, Mesir, belajar di Universitas Al-Azhar, mengambil jurusan studi keislaman dan bahasa Arab, hingga tamat tahun 1970. Ia satu angkatan dengan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Menikah dengan Siti Fatimah, ia dikaruniai tujuh orang anak, enam di antaranya perempuan. Anak lelaki satu-satunya adalah si bungsu Mochamad Bisri Mustofa, yang lebih memilih tinggal di Madura dan menjadi santri di sana. Kakek dari empat cucu ini sehari-hari tinggal di lingkungan pondok hanya bersama istri dan anak keenamnya Almas.

Setelah abangnya KH Cholil Bisri meninggal dunia, ia sendiri memimpin dan mengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, didampingi putra Cholil Bisri. Pondok yang terletak di Desa Leteh, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, 115 kilometer arah timur Kota Semarang, itu sudah berdiri sejak tahun 1941.

Keluarga Mustofa Bisri menempati sebuah rumah kuno wakaf yang tampak sederhana tapi asri, terletak di kawasan pondok. Ia biasa menerima tamu di ruang seluas 5 x 12 meter berkarpet hijau dan berisi satu set kursi tamu rotan yang usang dan sofa cokelat. Ruangan tamu ini sering pula menjadi tempat mengajar santrinya.

Pintu ruang depan rumah terbuka selama 24 jam bagi siapa saja. Para tamu yang datang ke rumah lewat tengah malam bisa langsung tidur-tiduran di karpet, tanpa harus membangunkan penghuninya. Dan bila subuh tiba, keluarga Gus Mus akan menyapa mereka dengan ramah. Sebagai rumah wakaf, Gus Mus yang rambutnya sudah memutih berprinsip, siapapun boleh tinggal di situ.


Di luar kegiatan rutin sebagai ulama, dia juga seorang budayawan, pelukis dan penulis. Dia telah menulis belasan buku fiksi dan nonfiksi. Justru melalui karya budayanyalah, Gus Mus sering kali menunjukkan sikap kritisnya terhadap “budaya” yang berkembang dalam masyarakat. Tahun 2003, misalnya, ketika goyang ngebor pedangdut Inul Daratista menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat, Gus Mus justru memamerkan lukisannya yang berjudul “Berdzikir Bersama Inul”. Begitulah cara Gus Mus mendorong “perbaikan” budaya yang berkembang saat itu.

Bakat lukis Gus Mus terasah sejak masa remaja, saat mondok di Pesantren Krapyak, Yogyakarta. Ia sering keluyuran ke rumah-rumah pelukis. Salah satunya bertandang ke rumah sang maestro seni lukis Indonesia, Affandi. Ia seringkali menyaksikan langsung bagaimana Affandi melukis. Sehingga setiap kali ada waktu luang, dalam bantinnya sering muncul dorongan menggambar. “Saya ambil spidol, pena, atau cat air untuk corat-coret. Tapi kumat-kumatan, kadang-kadang, dan tidak pernah serius,” kata Gus Mus, perokok berat yang sehari-hari menghabiskan dua setengah bungkus rokok.

Gus Mus, pada akhir tahun 1998, pernah memamerkan sebanyak 99 lukisan amplop, ditambah 10 lukisan bebas dan 15 kaligrafi, digelar di Gedung Pameran Seni Rupa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Kurator seni rupa, Jim Supangkat, menyebutkan, kekuatan ekspresi Mustofa Bisri terdapat pada garis grafis. Kesannya ritmik menuju zikir membuat lukisannya beda dengan kaligrafi. “Sebagian besar kaligrafi yang ada terkesan tulisan yang diindah-indahkan,” kata Jim Supangkat, memberi apresiasi kepada Gus Mus yang pernah beberapa kali melakukan pameran lukisan.

Sedangkan dengan puisi, Gus Mus mulai mengakrabinya saat belajar di Kairo, Mesir. Ketika itu Perhimpunan Pelajar Indonesia di Mesir membikin majalah. Salah satu pengasuh majalah adalah Gus Dur. Setiap kali ada halaman kosong, Mustofa Bisri diminta mengisi dengan puisi-puisi karyanya. Karena Gus Dur juga tahu Mustofa bisa melukis, maka, ia diminta bikin lukisan juga sehingga jadilah coret-coretan, atau kartun, atau apa saja, yang penting ada gambar pengisi halaman kosong. Sejak itu, Mustofa hanya menyimpan puisi karyanya di rak buku.

Namun adalah Gus Dur pula yang ‘mengembalikan’ Gus Mus ke habitat perpuisian. Pada tahun 1987, ketika menjadi Ketua Dewan Kesenian Jakarta, Gus Dur membuat acara “Malam Palestina”. Salah satu mata acara adalah pembacaan puisi karya para penyair Timur Tengah. Selain pembacaan puisi terjemahan, juga dilakukan pembacaan puisi aslinya. Mustofa, yang fasih berbahasa Arab dan Inggris, mendapat tugas membaca karya penyair Timur Tengah dalam bahasa aslinya. Sejak itulah Gus Mus mulai bergaul dengan para penyair.

Sejak Gus Mus tampil di Taman Ismail Marzuki, itu kepenyairannya mulai diperhitungkan di kancah perpuisian nasional. Undangan membaca puisi mengalir dari berbagai kota. Bahkan ia juga diundang ke Malaysia, Irak, Mesir, dan beberapa negara Arab lainnya untuk berdiskusi masalah kesenian dan membaca puisi. Berbagai negeri telah didatangi kyai yang ketika muda pernah punya keinginan aneh, yakni salaman dengan Menteri Agama dan menyampaikan salam dari orang-orang di kampungnya. Untuk maksud tersebut ia berkali-kali datang ke kantor sang menteri. Datang pertama kali, ditolak, kedua kali juga ditolak. Setelah satu bulan, ia diizinkan ketemu menteri walau hanya tiga menit.

Kyai bertubuh kurus berkacamata minus ini telah melahirkan ratusan sajak yang dihimpun dalam lima buku kumpulan puisi: Ohoi, Kumpulan Puisi Balsem (1988), Tadarus Antologi Puisi (1990), Pahlawan dan Tikus (1993), Rubaiyat Angin dan Rumput (1994), dan Wekwekwek (1995). Selain itu ia juga menulis prosa yang dihimpun dalam buku Nyamuk Yang Perkasa dan Awas Manusia (1990).

Tentang kepenyairan Gus Mus, ‘Presiden Penyair Indonesia’ Sutardji Calzoum Bachri menilai, gaya pengucapan puisi Mustofa tidak berbunga-bunga, sajak-sajaknya tidak berupaya bercantik-cantik dalam gaya pengucapan. Tapi lewat kewajaran dan kesederhanaan berucap atau berbahasa, yang tumbuh dari ketidakinginan untuk mengada-ada. Bahasanya langsung, gamblang, tapi tidak menjadikan puisinya tawar atau klise. “Sebagai penyair, ia bukan penjaga taman kata-kata. Ia penjaga dan pendamba kearifan,” kata Sutardji.

Kerap memberi ceramah dan tampil di mimbar seminar adalah lumrah bagi Gus Mus. Yang menarik, pernah dalam sebuah ceramah, hadirin meminta sang kiai membacakan puisi. Suasana hening. Gus Mus lalu beraksi: “Tuhan, kami sangat sibuk. Sudah.”

Sebagai cendekiawan muslim, Gus Mus mengamalkan ilmu yang didapat dengan cara menulis beberapa buku keagamaan. Ia termasuk produktif menulis buku yang berbeda dengan buku para kyai di pesantren. Tahun 1979, ia bersama KH M. Sahal Mahfudz menerjemahkan buku ensiklopedia ijmak. Ia juga menyusun buku tasawuf berjudul Proses Kebahagiaan (1981). Selain itu, ia menyusun tiga buku tentang fikih yakni Pokok-Pokok Agama (1985), Saleh Ritual, Saleh Sosial (1990), dan Pesan Islam Sehari-hari (1992).

Ia lalu menerbitkan buku tentang humor dan esai, “Doaku untuk Indonesia” dan “Ha Ha Hi Hi Anak Indonesia”. Buku yang berisi kumpulan humor sejak zaman Rasullah dan cerita-cerita lucu Indonesia. Menulis kolom di media massa sudah dimulainya sejak muda. Awalnya, hatinya “panas” jika tulisan kakaknya, Cholil Bisri, dimuat media koran lokal dan guntingan korannya ditempel di tembok. Ia pun tergerak untuk menulis. Jika dimuat, guntingan korannya ditempel menutupi guntingan tulisan sang kakak. Gus Mus juga rajin membuat catatan harian.

Seperti kebanyakan kyai lainnya, Mustofa banyak menghabiskan waktu untuk aktif berorganisasi, seperti di NU. Tahun 1970, sepulang belajar dari Mesir, ia menjadi salah satu pengurus NU Cabang Kabupaten Rembang. Kemudian, tahun 1977, ia menduduki jabatan Mustasyar, semacam Dewan Penasihat NU Wilayah Jawa Tengah. Pada Muktamar NU di Cipasung, Jawa Barat, tahun 1994, ia dipercaya menjadi Rais Syuriah PB NU.

Enggan Ketua PB NU
Kesederhanaannya telah memberi warna baru pada peta perjalanan kehidupan sosial dan politik para ulama. Ia didorong-dorong oleh Gus Dur dan kawan-kawan dari kelompok NU kultural, untuk mau mencalonkan diri sebagai calon ketua umum PB NU pada Muktamar NU ke-31 tahun 2004, di Boyolali, Jawa Tengah. Tujuannya, untuk menandingi dan menghentikan langkah maju KH Hasyim Muzadi dari kelompok NU struktural. Kawan karib Gus Dur selama belajar di Kairo, Mesir, ini dianggap salah satu ulama yang berpotensi menghentikan laju ketua umum lama. Namun Gus Mus justru bersikukuh menolak.

Alhasil, Hasyim Muzadi mantan calon wakil presiden berpasangan dengan calon presiden Megawati Soekarnoputri dari PDI Perjuangan, pada Pemilu Preisden 2004, itu terpilih kembali sebagai Ketua Dewan Tanfidziah ‘berpasangan’ dengan KH Achmad Sahal Makhfud sebagai Rois Aam Dewan Syuriah PB NU. Muktamar berhasil meninggalkan catatan tersendiri bagi KH Achmad Mustofa Bisri, yakni ia berhasil menolak keinginan kuat Gus Dur, ulama ‘kontroversial’.

Ternyata langkah seperti itu bukan kali pertama dilakukannya. Jika tidak merasa cocok berada di suatu lembaga, dia dengan elegan menarik diri. Sebagai misal, kendati pernah tercatat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah tahun 1987-1992, mewakili PPP, demikian pula pernah sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), mantan Rois Syuriah PB NU periode 1994-1999 dan 1999-2004 ini tidak pernah mau dicalonkan untuk menjabat kembali di kedua lembaga tersebut. Lalu, ketika NU ramai-ramai mendirikan partai PKB, ia tetap tak mau turun gelanggang politik apalagi terlibat aktif di dalamnya.

Demikian pula dalam Pemilu Legislatif 2004, meski namanya sudah ditetapkan sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Jawa Tengah, ia lalu memilih mengundurkan diri sebelum pemilihan itu sendiri digelar. Ia merasa dirinya bukan orang yang tepat untuk memasuki bidang pemerintahan. Ia merasa, dengan menjadi wakil rakyat, ternyata apa yang diberikannya tidak sebanding dengan yang diberikan oleh rakyat. “Selama saya menjadi anggota DPRD, sering terjadi pertikaian di dalam batin saya, karena sebagai wakil rakyat, yang menerima lebih banyak dibandingkan dengan apa yang bisa saya berikan kepada rakyat Jawa Tengah,” kata Mustofa mengenang pengalaman dan pertentangan batin yang dia alami selama menjadi politisi.

Dicalonkan menjadi ketua umum PB NU sudah seringkali dialami Gus Mus. Dalam beberapa kali mukhtamar, namanya selalu saja dicuatkan ke permukaan. Ia adalah langganan “calon ketua umum” dan bersamaan itu ia selalu pula menolak. Di Boyolali 2004 namanya digandang-gandang sebagai calon ketua umum. Bahkan dikabarkan para kyai sepuh telah meminta kesediaannya. Sampai-sampai utusan kyai sepuh menemui ibunya, Ma’rafah Cholil, agar mengizinkan anaknya dicalonkan. Sang ibu malah hanya menjawab lugas khas warga ulama NU, ”Mustofa itu tak jadi Ketua Umum PB NU saja sudah tak pernah di rumah, apalagi kalau menjadi ketua umum. Nanti saya tak pernah ketemu.”

Gus Mus sendiri yang tampak enggan dicalonkan, dengan tangkas menyebutkan, “Saya mempunyai hak prerogatif untuk menolak,” ucap pria bertutur kata lembut yang sesungguhnya berkawan karib dengan Gus Dur selama belajar di Kairo, Mesir. Saking karibnya, Gus Mus pernah meminta makan kepada Gus Dur selama berbulan-bulan sebab beasiswanya belum turun-turun. Persahabatan terus berlanjut sampai sekarang. Kalau Gus Dur melawat ke Jawa Timur dan singgah di Rembang, biasanya mampir ke rumah Gus Mus. Sebaliknya, bila dia berkunjung ke Jakarta, sebisa-bisanya bertandang ke rumah Gus Dur. Selain saling kunjung, mereka tak jarang pula berkomunikasi melalui telepon. ►eti/ht-tsl

KENANGAN KEPADA SEORANG DEMONSTRAN SOE HOK GIE

Enam belas Desember 30 tahun lalu, Soe Hok Gie, tokoh mahasiswa dan pemuda, meninggal dunia di puncak G. Semeru, bersama Idhan Dhanvantari Lubis. Sosok dan sikapnya sebagai pemikir, penulis, juga aktivis yang berani, coba ditampilkan Rudy Badil, yang mewakili rekan lainnya, Aristides (Tides) Katoppo, Wiwiek A. Wiyana, A. Rachman (Maman), Herman O. Lantang dan almarhum Freddy Lasut.

"Siap-siap kalau mau ikut naik lagi ke Gunung Semeru. Kasih kabar secepatnya, sebab harus ada persiapan di musim penghujan Desember, juga pertengahan Desember itu bulan puasa Ramadhan," kata Herman O. Lantang, mantan pimpinan pendakian Musibah Semeru 1969, yang masih amat bugar di umurnya yang sudah lewat 57 tahun.
Terkejut dan tersentuh juga saya saat mendengar ajakan Herman itu. Dia merencanakan membentuk tim kecil untuk mendaki puncak Semeru lagi Desember ini, sambil memperingati 30 tahun meninggalnya dua sobat lama kami, Soe Hok Gie dan Idhan Lubis. "Kita juga akan berdoa, sekalian mengenang Freddy Lasut yang meninggal beberapa bulan lalu," lanjutnya.
Soe meninggal dunia saat baru berumur 27 tahun kurang sehari. Idhan malah baru 20 tahun. "Tanpa terasa Soe sudah tiga dasawarsa meninggalkan kita sejak Orde Baru ... perkembangan yang terjadi di Tanah Air dalam dua tahun terakhir ini, khususnya gerakan mahasiswa yang telah menggulingkan pemerintahan Orde Baru, mengingatkan kita kembali pada situasi tahun 1960-an, ketika Soe masih menjadi aktivis mahasiswa kala itu," begitu bunyi naskah buku kecil acara "Mengenang Seorang Demonstran", (berisikan antara lain diskusi panel soal bangsa dan negara Indonesia ini), yang bakal diselenggarakan Iluni FSUI dan Alumni Mapala UI.

KASIH BATU DAN CEMARA
Dari beberapa catatan kecil serta dokumentasi yang ada, termasuk buku harian Soe yang sudah diterbitkan, Catatan Seorang Demonstran (CSD) (LP3ES, 1983), di benak saya mulai tergali suasana sore hari bergerimis hujan dan kabut tebal, tanggal 16 Desember 1969 di G. Semeru.
Seusai berdoa dan menyaksikan letupan Kawah Jonggringseloko di Puncak Mahameru (puncaknya G. Semeru) serta semburan uap hitam yang mengembus membentuk tiang awan, bersama Maman saya terseok-seok gontai menuruni dataran terbuka penuh pasir bebatuan. Kami menutup hidung, mencegah bau belerang yang makin menusuk hidung dan paru-paru.
Di depan kelihatan Soe sedang termenung dengan gaya khasnya, duduk dengan lutut kaki terlipat ke dada dan tangan menopang dagu, di tubir kecil sungai kering. Tides dan Wiwiek turun duluan. Sempat pula kami berpapasan dengan Herman dan Idhan. Kelihatannya kedua teman itu akan menjadi yang paling akhir mendaki ke Mahameru.
Dengan tertawa kecil, Soe menitipkan batu dan daun cemara. Katanya, "Simpan dan berikan kepada kepada 'kawan-kawan' batu berasal dari tanah tertinggi di Jawa. Juga hadiahkan daun cemara dari puncak gunung tertinggi di Jawa ini pada cewek-cewek FSUI." Begitu kira-kira kata-kata terakhirnya, sebelum bersama Maman saya turun ke perkemahan darurat dekat batas hutan pinus atau situs recopodo (arca purbakala kecil sekitar 400-an meter di bawah Puncak Mahameru).
Di perkemahan darurat yang cuma beratapkan dua lembar ponco (jas hujan tentara), bersama Tides, Wiwiek dan Maman, kami menunggu datangnya Herman, Freddy, Soe, dan Idhan. Hari makin sore, hujan mulai tipis dan lamat-lamat kelihatan beberapa puncak gunung lainnya. Namun secara berkala, letupan di Jonggringseloko tetap terdengar jelas.
Menjelang senja, tiba-tiba batu kecil berguguran. Freddy muncul sambil memerosotkan tubuhnya yang jangkung. "Soe dan Idhan kecelakaan!" katanya. Tak jelas apakah waktu itu Freddy bilang soal terkena uap racun, atau patah tulang. Mulai panik, kami berjalan tertatih-tatih ke arah puncak sambil meneriakkan nama Herman, Soe, dan Idhan berkali-kali.
Beberapa saat kemudian, Herman datang sambil mengempaskan diri ke tenda darurat. Dia melapor kepada Tides, kalau Soe dan Idhan sudah meninggal! Kami semua bingung, tak tahu harus berbuat apa, kecuali berharap semoga laporan Herman itu ngaco. Kami berharap semoga Soe dan Idhan cuma pingsan, besok pagi siuman lagi untuk berkumpul dan tertawa-tawa lagi, sambil mengisahkan pengalaman masing-masing.
Tides sebagai anggota tertua, segera mengatur rencana penyelamatan. Menjelang maghrib, Tides bersama Wiwiek segera turun gunung, menuju perkemahan pusat di tepian (danau) Ranu Pane, setelah membekali diri dengan dua bungkus mi kering, dua kerat coklat, sepotong kue kacang hijau, dan satu wadah air minum. Tides meminta kami menjaga kesehatan Maman yang masih shock, karena tergelincir dan jatuh berguling ke jurang kecil.
"Cek lagi keadaan Soe dan Idhan yang sebenarnya," begitu ucap Tides sambil pamit di sore hari yang mulai gelap. Selanjutnya, kami berempat tidur sekenanya, sambil menahan rembesan udara berhawa dingin, serta tamparan angina yang nyaris membekukan sendi tulang. Baru keesokan paginya, 17 Desember 1969, kami yakin kalau Soe dan Idhan sungguh sudah tiada, di tanah tertinggi di Pulau Jawa. Kami jumpai jasad kedua kawan kami sudah kaku. Semalam suntuk mereka lelap berkasur pasir dan batu kecil G. Semeru. Badannya yang dingin, sudah semalaman rebah berselimut kabut malam dan halimun pagi. Mata Soe dan Idhan terkatup kencang serapat katupan bibir birunya. Kami semua diam dan sedih.

MENGAPA NAIK GUNUNG
Sejak dari Jakarta Soe sudah merencanakan akan memperingati hari ultahnya yang ke-27 di Puncak Mahameru. Malam sebelumnya, tanggal 15 Desember, dalam tenda sempit di tepi hutan Cemoro Kandang, Soe yang amat menguasai lirik dan falsafah lagu-lagu tertentu, meminta kami menyanyikan lagu spiritual negro, Nobody Knows, sampai berulang-ulang. Padahal irama lagu ini monoton sampai sudah membosankan kuping dan tenggorokan.
Idhan yang pendiam, cuma duduk tertawa-tawa, sambil mengaduk-aduk rebusan mi hangat campur telur dan kornet kalengan. Malam dingin dan hujan itu, kami bertujuh banyak bercerita, termasuk mendengarkan rencana Soe yang mau berultah di puncak gunung. "Pokoknya gue akan berulang tahun di atas," katanya sambil mesam-mesem. "Nyanyi lagi dong. Lagu Donna Donna-nya Joan Baez itu bagus sekali."
Pagi hari nahas itu, sebelum berkemas untuk persiapan pendakian ke puncak, kami sarapan berat. Soe yang biasanya cuma bercelana pendek, kini memakai celana panjang dengan sepatu bot baru. Bahkan dia mengenakan kemeja kaus warna kuning dengan simbol UI di kantung. "Keren enggak?" Tanyanya.
Rombongan pun berjalan mendaki, menuju Puncak Mahameru dari dataran di kaki G. Bajangan. Soe sebagaimana biasanya, selalu memanggul ransel besar dan berat, berjalan gesit sambil banyak cerita dan komentar. Ia mengisahkan bahwa di sekitar daerah itu pasti masih banyak harimau karena dia menemukan jejak kakinya. Dia juga menyebut kalau Cemoro Kandang berlumpur arang gara-gara kebakaran hutan pinus tahunan, sebagai pertanda seleksi alam dan proses regenerasi tanaman hutan.
Dosen sejarah ini terus nyerocos kepada mahasiswanya (saya), asal muasal nama recopodo alias arca kembar, serta mitologi Puncak Mahameru yang berkaitan dengan nasib Pandawa Lima dalam pewayangan Jawa. Namun sang mahasiswa juga membayangkan dengan geli, betapa kagetnya wakil DPR-RI saat itu ketika menerima bingkisan dari kelompok Soe berisi gincu dan cermin sebagai perlambang fungsi anggota DPR yang banci. Sayang, cuma segitu ingatan saya tentang Soe pada jam-jam terakhirnya.
Yang masih tetap terngiang justru rayuan dan "falsafahnya", kala mengajak seseorang mendaki gunung. "Ngapain lama-lama tinggal di Jakarta. Mendingan naik gunung. Di gunung kita akan menguji diri dengan hidup sulit, jauh dari fasilitas enak-enak. Biasanya akan ketahuan, seseorang itu egois atau tidak. Juga dengan olahraga mendaki gunung, kita akan dekat dengan rakyat di pedalaman. Jadi selain fisik sehat, pertumbuhan jiwa juga sehat. Makanya yuk kita naik gunung. Ayo ke Semeru, sekali-kali menjadi orang tertinggi di P. Jawa. Masa cuma Soeharto saja orang tertinggi di P. Jawa ini," kira-kira begitu katanya, sambil menyinggung nama mantan Presiden Soeharto, nun sekitar 30 tahun lalu.
Memang pendakian ke Semeru ini merupakan proyek kebanggaan Mapala FSUI 1969. Soe dengan keandalannya melobi kiri-kanan, mampu mengumpulkan dana untuk subsidi penuh beberapa rekan yang mahasiswa bokek sejati.
Singkat cerita, musibah sudah terjadi. Soe mungkin tidak membayangkan betapa kematiannya bersama Idhan Lubis bikin repot setengah mati banyak orang. Kami yang ditinggal dalam suasana tak menentu, selama sembilan hari benar-benar hidup tidak kejuntrungan. Selain puasa sampai tiga hari karena kehabisan makanan, kami makin sedih saat menerima surat dari Tides via kurir, menanyakan keadaan Soe dan Idhan.
Herman, kami sudah sampai di Gubuk Klakah hari Kamis pagi, sesudah jalan sepanjang malam (sekitar 20 jam). Pak Lurah menyanggupi tenaga bantuan 10 orang dan bekal. Mohon kabar bagaimana Soe, Idhan, dan Maman dll. secepatnya mendahului rombongan ... Tides dan Wiwik 18-12-69.
Saya pun terpilih menjadi kurir, mendahului rombongan sambil membawa surat untuk Tides. Isinya apalagi kalau bukan minta bantuan tenaga dan bahan makanan. Herman pun menulis surat: Saya tunggu di Cemorokandang dan bermaksud menunjukkan "site" tempat jenazah Soe dan Idhan ... kirimkan: gula/gula jawa, nasi, lauk, permen, pakaian hangat ... sebanyak mungkin!
Akhirnya, semua bantuan tiba. Seluruh anggota rombongan baru berkumpul lagi pada tanggal 22 Desember di Malang. Kurus dan kelelahan. Maman terpaksa dirawat khusus beberapa hari di RS Claket. Sedangkan Soe dan Idhan, terbaring kesepian di dalam peti jenazah masing-masing.
Untuk terakhir kali, kami tengok Soe dan Idhan. Soe yang mati muda, terbujur kaku dengan kemeja tangan panjang putih lengkap dengan dasi hitam. Jenis barang yang tidak mungkin dipakai semasa hidupnya.

MONYET TUA YANG DIKURUNG
Kalau diingat-ingat, selama beberapa minggu sebelum keberangkatan dengan kereta api ke Jatim, Soe memang suka berkata aneh-aneh. Beberapa kali dia mengisahkan kegundahannya tentang seorang kawan yang mati muda gara-gara ledakan petasan. Ternyata dalam buku hariannya di CSD, Hok Gie menulis: "... Saya juga punya perasaan untuk selalu ingat pada kematian. Saya ingin ngobrol-ngobrol pamit sebelum ke Semeru ...."
Soe yang banyak membaca dan sering diejek dengan julukan "Cina Kecil", memanfaatkan kebeningan ingatannya untuk menyitir kata-kata "sakti" filsuf asing. Antara lain, tanggal 22 Januari 1962, ia menulis: "Seorang filsuf Yunani pernah menulis ... nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda."
Soe yang penyayang binatang (dia memelihara beberapa ekor anjing, banyak ikan hias dan seekor monyet tua jompo), sebelum musibah Semeru itu sempat berujar: "Kehidupan sekarang benar-benar membosankan saya. Saya merasa seperti monyet tua yang dikurung di kebun binatang dan tidak punya kerja lagi. Saya ingin merasakan kehidupan kasar dan keras ... diusap oleh angin dingin seperti pisau, atau berjalan memotong hutan dan mandi di sungai kecil ... orang-orang seperti kita ini tidak pantas mati di tempat tidur."
Arief Budiman, sang kakak yang menjemput jenazah Soe di Gubuk Klakah, juga merasakan sikap aneh adiknya. Sebelum dia meninggal pada bulan Desember 1969, ada satu hal yang pernah dia bicarakan dengan saya. Dia berkata, "Akhir-akhir ini saya selalu berpikir, apa gunanya semua yang saya lakukan ini. Saya menulis, melakukan kritik kepada banyak orang ... makin lama makin banyak musuh saya dan makin sedikit orang yang mengerti saya. Kritik-kritik saya tidak mengubah keadaan. Jadi, apa sebenarnya yang saya lakukan ... Kadang-kadang saya merasa sungguh kesepian." (CSD) Arief sendiri mengungkapkan, ibu mereka sering gelisah dan berkata: "Gie, untuk apa semuanya ini. Kamu hanya mencari musuh saja, tidak mendapat uang." Terhadap Ibu, dia cuma tersenyum dan berkata: "Ah, Mama tidak mengerti".
Arief pun menulis kenangannya lagi: ... di kamar belakang, ada sebuah meja panjang. Penerangan listrik suram karena voltase yang selalu naik turun kalau malam hari. Di sana juga banyak nyamuk. Ketika orang-orang lain sudah tidur, sering kali masih terdengar suara mesin tik ... dari kamar yang suram dan banyak nyamuk itu, sendirian, sedang mengetik membuat karangan ... saya terbangun dari lamunan ... saya berdiri di samping peti matinya. Di dalam hati saya berbisik, "Gie kamu tidak sendirian". Saya tak tahu apakah Hok Gie mendengar atau tidak apa yag saya katakan itu.

MIMPI SEORANG MAHASISWA TUA
John Maxwell yang menyusun disertasinya, Soe Hok Gie - A Biography of A Young Indonesia Intellectual (Australian National University, 1997), menjabarkan betapa banyaknya komentar penting terhadap kematian Hok Gie. Harian Indonesia Raya yang masa itu sedang gencar-gencarnya mengupas kasus korupsi Pertamina-nya Ibnu Sutowo, memuat tulisan moratorium tentang Soe secara serial selama tiga hari.
Mingguan Bandung Mahasiswa Indonesia, mempersembahkan editorial khusus: ...Tanpa menuntut agar semua insan menjadi seorang Soe Hok-gie, kita hanya bisa berharap bahwa pemuda ini dapat menjadi model seorang pejuang tanpa pamrih ... kita membutuhkan orang seperti dia, sebagai lonceng peringatan yang bisa menegur kita manakala kita melakukan kesalahan.
Di luar negeri, berita kematian Soe sempat diucapkan Duta Besar RI Soedjatmoko, di dalam pertemuan The Asia Society in New York, sebagai berikut: ... Saya ingin menyampaikan penghormatan pada kenangan Soe Hok-gie, salah seorang intelektual yang paling dinamis dan menjanjikan dari generasi muda pasca kemerdekaan .... Komitmennya yang mutlak untuk modernisasi demokrasi, kejujurannya, kepercayaan dirinya yang teguh dalam perjuangan ... bagi saya ia memberikan suatu ilustrasi tentang adanya kemungkinan suatu tipe baru orang Indonesia, yang benar-benar asli orang Indonesia. Saya pikir pesan inilah yang telah disampaikannya kepada kita, dalam hidupnya yang singkat itu.
Kepada Ben Anderson, pakar politik Indonesia yang juga kawan lengket Soe, dalam salah satu surat terakhirnya, Soe menulis, ... Saya merasa semua yang tertulis dalam artikel-artikel saya adalah sejumput petasan. Dan semuanya ingin saya isi dengan bom!
Dari cuplikan berbagai tulisan Soe, terasa sekali sikap dan pandangannya yang khas. Misalnya, Soe pernah menulis begini: Saya mimpi tentang sebuah dunia, di mana ulama - buruh - dan pemuda, bangkit dan berkata - stop semua kemunafikan, stop semua pembunuhan atas nama apa pun. Tak ada rasa benci pada siapa pun, agama apa pun, dan bangsa apa pun. Dan melupakan perang dan kebencian, dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik.
Khusus soal mahasiswa, menjelang lulus sebagai sejarawan, 13 Mei 1969, Soe sempat menulis artikel Mimpi-mimpi Terakhir Seorang Mahasiswa Tua. Dalam uraian tajam itu, ia menyatakan: ... Beberapa bulan lagi saya akan pergi dari dunia mahasiswa. Saya meninggalkan dengan hati berat dan tidak tenang. Masih terlalu banyak kaum munafik yang berkuasa. Orang yang pura-pura suci dan mengatasnamakan Tuhan ... Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa.
Saat dirinya masuk korps dosen FSUI, secara blak-blakan Soe mengungkap ada dosen yang membolos 50% dari jatah jam kuliahnya. Bahkan ada dosen menugaskan mahasiswa menerjemahkan buku. Terjemahan mahasiswa itu dipakainya sebagai bahan pengajaran, karena sang dosen ternyata tidak tahu berbahasa Inggris.
Masih di seputar mahasiswa, dalam nada getir, Soe menulis: ... Hanya mereka yang berani menuntut haknya, pantas diberikan keadilan. Kalau mahasiswa Indonesia tidak berani menuntut haknya, biarlah mereka ditindas sampai akhir zaman oleh sementara dosen-dosen korup mereka.
Khusus untuk wakil mahasiswa yang duduk dalam DPR Gotong Royong, Hok Gie sengaja mengirimkan benda peranti dandan. Sebuah sindiran supaya wakil mahasiswa itu nanti bisa tampil manis di mata pemerintah. Padahal wakil mahasiswa itu teman-temannya sendiri yang dijuluki "politisi berkartu mahasiswa". Langkah Soe ini membuat mereka terperangah. Sayangnya, momentum ini kandas. Soe Hok Gie keburu tewas tercekik gas beracun di Puncak Mahameru.

BERPOLITIK CUMA SEMENTARA
John Maxwell dalam epilog naskah buku Mengenang Seorang Demonstran (November 1999), menulis begini, "Saya sadar telah menulis tentang seorang pemuda yang hidupnya berakhir tiba-tiba, dan terlalu dini dengan masa depan yang penuh dengan kemungkinan yang begitu luas."
Kita telah memperhatikan bagaimana Soe Hok Gie terpana politik dan peristiwa nasional, setidak-tidaknya sejak masih remaja belasan tahun ... namun hasratnya terhadap dunia politik, diredam oleh penilaiannya sendiri bahwa dunia politik itu pada dasarnya lumpur kotor. Semua orang seputar Soekarno dinilainya korup dan culas, sementara pimpinan partai dan politisi terkemuka, tidak lebih dari penjilat dan bermental "asal bapak senang", serta "yes men", atau sudah pasrah.
Pandangan ini menjadi latar belakang pembelaan Soe akan kekuatan moral dalam politik di awal tahun 1966. Keikutsertaannya dalam politik hanya untuk sementara. Pada pertengahan tahun yang sama, dia menyampaikan argumentasi bahwa sudah tiba saatnya bagi mahasiswa untuk mundur dari arena politik dan membiarkan politisi profesional bertugas, membangun kembali institusi politik bangsa." Demikian tulis Maxwell.
Soe memang sudah bersikap. Dia memilih mendaki gunung daripada ikut-ikutan berpolitik praktis. Dia memilih bersikap independen dan kritis dengan semangat bebas. Pikiran dan kritiknya tertuang begitu produktif dalam pelbagai artikel di media cetak. Namun secara diam-diam, Soe ternyata juga menumpahkan unek-uneknya dalam bentuk puisi indah. Salah satunya Mandalawangi-Pangrango yang terkenal di kalangan pendaki gunung.
Pemuda lajang yang sempat pacaran dengan beberapa gadis manis FSUI, selain kutu buku, macan mimbar diskusi, kambing gunung, tukang nonton film, juga penggemar berat folksong (meski sama sekali tak becus bernyanyi merdu). Berbadan kurus nyaris kerempeng, di gunung makannya gembul.
Bagi pemuda dan khususnya mahasiswa demonstran, masih ada potongan puisi Hok Gie yang sempat tercecer, baru muncul di harian Sinar Harapan 18 Agustus 1973. Judulnya "Pesan" dan cukilan pentingnya berbunyi:
Hari ini aku lihat kembali
Wajah-wajah halus yang keras
Yang berbicara tentang kemerdekaaan
Dan demokrasi
Dan bercita-cita
Menggulingkan tiran

Aku mengenali mereka
yang tanpa tentara
mau berperang melawan diktator
dan yang tanpa uang
mau memberantas korupsi

Kawan-kawan
Kuberikan padamu cintaku
Dan maukah kau berjabat tangan
Selalu dalam hidup ini?

LAHIRNYA SANG DEMONSTRAN
Anak keempat dari lima bersaudara keluarga Soe Lie Piet alias Salam Sutrawan, kelahiran Jakarta tanggal 17 Desember 1942, ini sejak kecil amat suka membaca, mengarang dan memelihara binatang. Keluarga sederhana itu tinggal di bilangan Kebonjeruk, di suatu rumah sederhana di pojokan jalan, bertetangga dengan rumah orang tua Teguh Karya. Saudara laki-laki satunya ya Soe Hok Djien, kakaknya, yang kita kenal sebagai Arief Budiman.
Sejak SMP, ia menulis buku catatan harian, termasuk surat- menyurat dengan kawan dekatnya. Semakin besar, ia makin berani menghadapi ketidakadilan, termasuk melawan tindakan semena-mena sang guru. Sekali waktu, Soe pernah berdebat dengan guru SMP-nya. Tentu saja guru itu naik pitam.
Dalam catatan hariannya, ia menulis: Guru model begituan, yang tidak tahan dikritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan dewa dan selalu benar. Dan murid bukan kerbau. Begitu tulis anak muda yang sampai hari ajalnya, tetap tak bisa mengendarai sepeda motor, apalagi nyupir mobil. "Gue cuma bisa naik sepeda, juga pandai nggenjot becak."
Sikap kritisnya semakin tumbuh ketika dia mulai berani mengungkit kemapanan. Misalnya, saat dirinya menjelang remaja, Soe menyaksikan seorang pengemis sedang makan kulit buah mangga. Dia pun merogoh saku, lalu memberikan uangnya yang cuma Rp 2,50 kepada pengemis itu. Di catatannya ia menulis: Ya, dua kilometer dari pemakan kulit mangga, 'paduka' kita mungkin lagi tertawa-tawa, makan-makan dengan istri-istrinya yang cantik-cantik. Aku besertamu orang-orang malang.
Bacaan dan pelajaran yang diterimanya membentuk Soe menjadi pemuda yang percaya bahwa hakikat hidup adalah dapat mencintai, dapat iba hati, dan dapat merasai kedukaan itu.
Soe melewatkan pendidikannya di SMA Kanisius. Tahun 1962 - 1969 ia menamatkan kuliah di Fakultas Sasra Universitas Indonesia Jurusan Sejarah. Ia kemudian masuk organisasi Gerakan Mahasiswa Sosialis (GMSOS). Sementara keadaan ekonomi makin kacau. Soe resah. Dia mencatat: Kalau rakyat Indonesia terlalu melarat, maka secara natural mereka akan bergerak sendiri. Dan kalau ini terjadi, maka akan terjadi chaos. Lebih baik mahasiswa yang bergerak. Maka lahirlah sang demonstran.
Hari-harinya diisi dengan program demo, termasuk rapat penting di sana-sini. Aku ingin agar mahasiswa-mahasiswa ini, menyadari bahwa mereka adalah the happy selected few yang dapat kuliah dan karena itu mereka harus menyadari dan melibatkan diri dalam perjuangan bangsanya ... Dan kepada rakyat aku ingin tunjukkan, bahwa mereka dapat mengharapkan perbaikan-perbaikan dari keadaan dengan menyatukan diri di bawah pimpinan patriot-patriot universitas. Begitu tulisnya.
Tahun 1966 ketika mahasiswa tumpah ke jalan melakonkan Aksi Tritura, ia termasuk di barisan paling depan. Konon, Soe juga salah seorang tokoh kunci terjadinya aliansi mahasiswa-ABRI pada 1966.
Soe sendiri dalam buku CSD, menulis soal demonstrasi: Malam itu aku tidur di Fakultas Psikologi. Aku lelah sekali. Lusa Lebaran dan tahun yang lama akan segera berlalu. Tetapi kenang-kenangan demonstrasi akan tetap hidup. Dia adalah batu tapal daripada perjuangan mahasiswa Indonesia. Batu tapal dalam revolusi Indonesia dan batu tapal dalam sejarah Indonesia. Karena yang dibelanya adalah keadilan dan kejujuran ... Jakarta, 25 Januari 1966.
Soe dikenal sebagai penulis produktif di beberapa media massa, misalnya Kompas, Harian Kami, Sinar Harapan, Mahasiswa Indonesia, dan Indonesia Raya. Sekitar 35 karya artikelnya (kira-kira sepertiga dari seluruh karyanya) selama rentang waktu tiga tahun Orde Baru, sudah dibukukan dan diterbitkan dengan judul Zaman Peralihan (Bentang, 1995).
Juga skripsi sarjana mudanya perihal Sarekat Islam Semarang, tahun 1999 diterbitkan Yayasan Bentang dengan judul Di Bawah Lentera Merah. Sebelumnya, skripsi S1-nya yang mengulas soal pemberontakan PKI di Madiun, juga sudah dibukukan dengan judul Orang-orang di Persimpangan Jalan (Bentang, 1997).
Kabarnya, sajak karya Soe yang puluhan judul itu, kini juga sedang dalam penyusunan untuk dijadikan sebuah buku kecil. Masuk akal sekali. Sebab Soe itu bergaul akrab dengan penyair angkatannya Taufik Ismail, WS Rendra, Satyagraha Hoerip

Soe Hok Gie
Kamis, 16 Desember 2004M
03 Dzulqaidah 1425H
Soe Hok Gie dilahirkan pada tanggal 17 Desember 1942, adik dari sosiolog Arief Budiman. Catatan harian Gie sejak 4 Maret 1957 sampai dengan 8 Desember 1969 dibukukan tahun 1983 oleh LP3ES ke dalam sebuah buku yang berjudul Soe Hok Gie: Catatan Seorang Demonstran setebal 494 halaman. Gie meninggal di Gunung Semeru sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-27 — 16 Desember 1969 akibat gas beracun.

Setelah lulus dari SMA Kanisius Gie melanjutkan kuliah ke Universitas Indonesia tahun 1961. Di masa kuliah inilah Gie menjadi aktivis kemahasiswaan. Banyak yang meyakini gerakan Gie berpengaruh besar terhadap tumbangnya Soekarno dan termasuk orang pertama yang mengritik tajam rejim Orde Baru.
Gie sangat kecewa dengan sikap teman-teman seangkatannya yang di era demonstrasi tahun 66 mengritik dan mengutuk para pejabat pemerintah kemudian selepas mereka lulus berpihak ke sana dan lupa dengan visi dan misi perjuangan angkatan 66. Gie memang bersikap oposisif dan sulit untuk diajak kompromi dengan oposisinya.
Selain itu juga Gie ikut mendirikan Mapala UI. Salah satu kegiatan pentingnya adalah naik gunung. Pada saat memimpin pendakian gunung Slamet 3.442m, ia mengutip Walt Whitman dalam catatan hariannya, “Now I see the secret of the making of the best person. It is to grow in the open air and to eat and sleep with the earth”.
Pemikiran dan sepak terjangnya tercatat dalam catatan hariannya. Pikiran-pikirannya tentang kemanusiaan, tentang hidup, cinta dan juga kematian. Tahun 1968 Gie sempat berkunjung ke Amerika dan Australia, dan piringan hitam favoritnya Joan Baez disita di bandara Sydney karena dianggap anti-war dan komunis. Tahun 1969 Gie lulus dan meneruskan menjadi dosen di almamaternya.
Bersama Mapala UI Gie berencana menaklukkan Gunung Semeru yang tingginya 3.676m. Sewaktu Mapala mencari pendanaan, banyak yang bertanya kenapa naik gunung dan Gie berkata kepada teman-temannya:
“Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”
8 Desember sebelum Gie berangkat sempat menuliskan catatannya: “Saya tak tahu apa yang terjadi dengan diri saya. Setelah saya mendengar kematian Kian Fong dari Arief hari Minggu yang lalu. Saya juga punya perasaan untuk selalu ingat pada kematian. Saya ingin mengobrol-ngobrol pamit sebelum ke semeru. Dengan Maria, Rina dan juga ingin membuat acara yang intim dengan Sunarti. Saya kira ini adalah pengaruh atas kematian Kian Fong yang begitu aneh dan begitu cepat.” Selanjutnya catatan selama ke Gunung Semeru lenyap bersamaan dengan meninggalnya Gie di puncak gunung tersebut.
24 Desember 1969 Gie dimakamkan di pemakaman Menteng Pulo, namun dua hari kemudian dipindahkan ke Pekuburan Kober, Tanah Abang. Tahun 1975 Ali Sadikin membongkar Pekuburan Kober sehingga harus dipindahkan lagi, namun keluarganya menolak dan teman-temannya sempat ingat bahwa jika dia meninggal sebaiknya mayatnya dibakar dan abunya disebarkan di gunung. Dengan pertimbangan tersebut akhirnya tulang belulang Gie dikremasi dan abunya disebar di puncak Gunung Pangrango.

Beberapa quote yang diambil dari catatan hariannya Gie:
“Seorang filsuf Yunani pernah menulis … nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.”
“Kehidupan sekarang benar-benar membosankan saya. Saya merasa seperti monyet tua yang dikurung di kebun binatang dan tidak punya kerja lagi. Saya ingin merasakan kehidupan kasar dan keras … diusap oleh angin dingin seperti pisau, atau berjalan memotong hutan dan mandi di sungai kecil … orang-orang seperti kita ini tidak pantas mati di tempat tidur.”
“Yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan adalah dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan…”
Selain Catatan Seorang Demonstran, buku lain yang ditulis Soe Hok Gie adalah Zaman Peralihan, Di Bawah Lentera Merah (yang ini saya belum punya) dan Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan serta riset ilmiah DR. John Maxwell Soe Hok Gie: Pergulatan Intelektual Muda Melawan Tirani.
Tahun depan Mira Lesmana dan Riri Reza bersama Miles Production akan meluncurkan film berjudul “Gie” yang akan diperankan oleh Nicholas Saputra, Sita Nursanti, Wulan Guritno, Lukman Sardi dan Thomas Nawilis. Saat ini sudah memasuki tahap pasca produksi.
John Maxwell berkomentar, “Gie hanya seorang mahasiswa dengan latar belakang yang tidak terlalu hebat. Tapi dia punya kemauan melibatkan diri dalam pergerakan. Dia selalu ingin tahu apa yang terjadi dengan bangsanya. Walaupun meninggal dalam usia muda, dia meninggalkan banyak tulisan. Di antaranya berupa catatan harian dan artikel yang dipublikasikan di koran-koran nasional” ujarnya. “Saya diwawancarai Mira Lesmana (produser Gie) dan Riri Reza (sutradara). Dia datang setelah membaca buku saya. Saya berharap film itu akan sukses. Sebab, jika itu terjadi, orang akan lebih mengenal Soe Hok Gie” tuturnya.
Update
Buku Catatan Seorang Demonstran dicetak ulang bekerjasama dengan Miles Production, berikut covernya (jadi Catatan Seorang Nicholas)

ANTARA SOE HOK GIE DAN PUNCAK MAHAMERU
27 March 2005
Apa hubungan antara Soe Hok Gie dan Puncak Mahameru?
Dan apa yang berkaitan antara keduanya?
Soe Hok Gie dan Mahameru adalah dua legenda Indonesia, sedangkan hubungan antara keduanya?
Soe Hok Gie wafat di Mahameru saat melakukan pendakian pada 18 Desember 1969 karena menghirup asap beracun gunung tersebut
Soe Hok Gie dilahirkan pada tanggal 17 Desember 1942. Dia adalah sosok aktifis yang sangat aktif pada masanya. Sebuah karya catatan hariannya yang berjudul Soe Hok Gie: Catatan Seorang Demonstran setebal 494 halaman oleh LP3ES diterbitkan pada tahun 1983. Soe Hok Gie tercatat sebagai mahasiswa Universitas Indonesia dan juga merupakan salah satu pendiri Mapala UI yang salah satu kegiatan terpenting dalam organisasi pecinta alam tersebut adalah mendaki gunung. Gie juga tercatat menjadi pemimpin Mapala UI untuk misi pendakian Gunung Slamet, 3.442m.
Kemudian pada 16 Desember 1969, Gie bersama Mapala UI berencana melakukan misi pendakian ke Gunung Mahameru (Semeru) yang mempunyai ketinggian 3.676m. Banyak sekali rekan-rekannya yang menanyakan kenapa ingin melakukan misi tersebut. Gie pun menjelaskan kepada rekan-rekannya tesebut :
“Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”
Sebelum berangkat, Gie sepertinya mempunyai firasat tentang dirinya dan karena itu dia menuliskan catatannya :
“Saya tak tahu apa yang terjadi dengan diri saya. Setelah saya mendengar kematian Kian Fong dari Arief hari Minggu yang lalu. Saya juga punya perasaan untuk selalu ingat pada kematian. Saya ingin mengobrol-ngobrol pamit sebelum ke semeru. Dengan Maria, Rina dan juga ingin membuat acara yang intim dengan Sunarti. Saya kira ini adalah pengaruh atas kematian Kian Fong yang begitu aneh dan begitu cepat.”
Dari beberapa catatan kecil serta dokumentasi yang ada, termasuk buku harian Gie yang sudah diterbitkan, Catatan Seorang Demonstran (CSD) (LP3ES, 1983), berikut beberapa kisah yang mewarnai tragedi tersebut yang saya kutip dari Intisari :
Suasana sore hari bergerimis hujan dan kabut tebal, tanggal 16 Desember 1969 di G. Semeru. Seusai berdoa dan menyaksikan letupan Kawah Jonggringseloko di Puncak Mahameru (puncaknya G. Semeru) serta semburan uap hitam yang mengembus membentuk tiang awan, beberapa anggota tim terseok-seok gontai menuruni dataran terbuka penuh pasir bebatuan, mereka menutup hidung, mencegah bau belerang yang makin menusuk hidung dan paru-paru. Di depan kelihatan Gie sedang termenung dengan gaya khasnya, duduk dengan lutut kaki terlipat ke dada dan tangan menopang dagu, di tubir kecil sungai kering. Tides dan Wiwiek turun duluan.
Dengan tertawa kecil, Gie menitipkan batu dan daun cemara. Katanya, “Simpan dan berikan kepada kepada ‘kawan-kawan’ batu berasal dari tanah tertinggi di Jawa. Juga hadiahkan daun cemara dari puncak gunung tertinggi di Jawa ini pada cewek-cewek FSUI.” Begitu kira-kira kata-kata terakhirnya, sebelum turun ke perkemahan darurat dekat batas hutan pinus atau situs recopodo (arca purbakala kecil sekitar 400-an meter di bawah Puncak Mahameru).
Di perkemahan darurat yang cuma beratapkan dua lembar ponco (jas hujan tentara), bersama Tides, Wiwiek dan Maman, mereka menunggu datangnya Herman, Freddy, Gie, dan Idhan. Hari makin sore, hujan mulai tipis dan lamat-lamat kelihatan beberapa puncak gunung lainnya. Namun secara berkala, letupan di Jonggringseloko tetap terdengar jelas.
Menjelang senja, tiba-tiba batu kecil berguguran. Freddy muncul sambil memerosotkan tubuhnya yang jangkung. “Gie dan Idhan kecelakaan!” katanya. Tak jelas apakah waktu itu Freddy bilang soal terkena uap racun, atau patah tulang. Mulai panik, mereka berjalan tertatih-tatih ke arah puncak sambil meneriakkan nama Herman, Gie, dan Idhan berkali-kali.
Beberapa saat kemudian, Herman datang sambil mengempaskan diri ke tenda darurat. Dia melapor kepada Tides, kalau Gie dan Idhan sudah meninggal! Kami semua bingung, tak tahu harus berbuat apa, kecuali berharap semoga laporan Herman itu ngaco. Tides sebagai anggota tertua, segera mengatur rencana penyelamatan.
Menjelang maghrib, Tides bersama Wiwiek segera turun gunung, menuju perkemahan pusat di tepian (danau) Ranu Pane, setelah membekali diri dengan dua bungkus mi kering, dua kerat coklat, sepotong kue kacang hijau, dan satu wadah air minum. Tides meminta beberapa rekannya untuk menjaga kesehatan Maman yang masih shock, karena tergelincir dan jatuh berguling ke jurang kecil.
“Cek lagi keadaan Gie dan Idhan yang sebenarnya,” begitu ucap Tides sambil pamit di sore hari yang mulai gelap. Selanjutnya, mereka berempat tidur sekenanya, sambil menahan rembesan udara berhawa dingin, serta tamparan angin yang nyaris membekukan sendi tulang.
Baru keesokan paginya, 17 Desember 1969, mereka yakin kalau Gie dan Idhan sungguh sudah tiada, di tanah tertinggi di Pulau Jawa. Mereka jumpai jasad keduanya sudah kaku. Semalam suntuk mereka lelap berkasur pasir dan batu kecil G. Semeru. Badannya yang dingin, sudah semalaman rebah berselimut kabut malam dan halimun pagi. Mata Gie dan Idhan terkatup kencang serapat katupan bibir birunya. Mereka semua diam dan sedih.Soe Hok Gie telah menjadi salah satu Dewa yang memuncaki Mahameru, Puncak Abadi Para Dewa.

RESENSI BUKU SOE HOK GIE
Oleh: Arief Budiman
Ada dua hal yang membuat saya sulit untuk menulis tentang almarhum adik saya,
Soe Hok Gie. Pertama, karena terlalu banyak yang mau saya katakan, sehingga saya
pasti akan merasa kecewa kalau saya menulis tentang dia pada pengantar buku ini.
Kedua, karena bagaimanapun juga, saya tidak akan dapat menceritakan tentang diri
adik saya secara obyektif. Saya terlalu terlibat di dalam hidupnya.
Karena itu, untuk pengantar buku ini, saya hanya ingin menceritakan suatu
peristiwa yang berhubungan dengan diri almarhum, yang mempengaruhi pula hidup
saya dan saya harap, hidup orang-orang lain juga yang membaca buku ini.

Saya ingat, sebelum dia meninggal pada bulan Desember 1969, ada satu hal yang
pernah dia bicarakan dengan saya. Dia berkata, "Akhir-akhir ini saya selalu
berpikir, apa gunanya semua yang saya lakukan ini. Saya menulis, melakukan
kritik kepada banyak orang yang saya anggap tidak benar dan yang sejenisnya
lagi. Makin lama, makin banyak musuh saya dan makin sedikit orang yang mengerti
saya. Dan kritik-kritik saya tidsak mengubah keadaan. Jadi apa sebenarnya yang
saya lakukan? Saya ingin menolong rakyat kecil yang tertindas, tapi kalau
keadaan tidak berubah, apa gunanya kritik-kritik saya? Apa ini bukan semacam
onani yang konyol? Kadang-kadang saya merasa sungguh-sungguh kesepian".

Saya tahu, mengapa dia berkata begitu. Dia menulis kritik-kritik yang keras di
koran-koran, bahkan kadang-kadang dengan menyebut nama. Dia pernah mendapat
surat-surat kaleng yang antara lain memaki-maki dia sebagai "Cina yang tidak
tahu diri, sebaiknya pulang ke negerimu saja". Ibu saya sering gelisah dan
berkata: " Gie, untuk apa semuanya ini. Kamu hanya mencari musuh saja, tidak
mendapat uang". Terhadap ibu dia Cuma tersenyum dan berkata "Ah, mama tidak
mengerti".

Kemudian, dia juga jatuh cinta dengan seorang gadis. Tapi orangtuanya tidak
setuju - mereka selalu dihalangi untuk bertemu. Orangtua gadis itu adalah
seorang pedagang yang cukup kaya dan Hok Gie sudah beberapa kali bicara dengan
dia. Kepada saya, Hok Gie berkata: "Kadang-kadang, saya merasa sedih. Kalau saya
bicara dengan ayahnya si., saya merasa dia sangat menghargai saya. Bahkan dia
mengagumi keberanian saya tanpa tulisan-tulisan saya. Tetapi kalau anaknya
diminta, dia pasti akan menolak. Terlalu besar risikonya. Orang hanya
membutuhkan keberanian saya tanpa mau terlibat dengan diri saya". Karena itu,
ketika seorang temannya dari Amerika menulis kepadanya: "Gie seorang intelektual
yang bebas adalah seorang pejuang yang sendirian, Selalu. Mula-mula, kau
membantu menggulingkan suatu kekuasaan yang korup untuk menegakkan kekuasaan
lain yang lebih bersih. Tapi sesudah kekuasaan baru ini berkuasa, orang seperti
kau akan terasing lagi dan akan terlempar keluar dari sistem kekuasaan. Ini akan
terjadi terus-menerus. Bersedialah menerima nasib ini, kalau kau mau bertahan
sebagai seorang intelektual yang merdeka: sendirian, kesepian, penderitaan".
Surat ini dia tunjukkan kepada saya. Dari wajahnya saya lihat dia seakan mau
berkata: Ya, saya siap.

Dalam suasana yang seperti inilah dia meninggalkan Jakarta untuk pergi ke puncak
gunung Semeru. Pekerjaan terakhir yang dia kerjakan adalah mengirim bedak dan
pupur untuk wakil-wakil mahasiswa yang duduk di parlemen, dengan ucapan supaya
mereka bisa berdandan dan dengan begitu akan tambah cantik di muka penguasa.
Suatu tindakan yang membuat dia tambah terpencil lagi, kali ini dengan beberapa
teman-teman mahasiswa yang dulu sama-sama turun ke jalanan pada tahun 1966.

Ketika dia tercekik oleh gas beracun kawah Mahameru, dia memang ada di suatu
tempat yang terpencil dan dingin. Hanya seorang yang mendampinginya, salah
seorang sahabatnya yang sangat karib. Herman lantang.
Suasana ini juga yang ada, ketika saya berdiri menghadapi jenazahnya di tengah
malam yang dingin, di rumah lurah sebuah desa di kaki Gunung Semeru. Jenazah
tersebut dibungkus oleh plastik dan kedua ujungnya diikat dengan tali,
digantungkan pada sebatang kayu yang panjang, Kulitnya tampak kuning pucat,
matanya terpejam dan dia tampak tenang. Saya berpikir: "Tentunya sepi dan dingin
terbungkus dalam plastik itu".
Ketika jenazah dimandikan di rumah sakit Malang, pertanyaan yang muncul di dalam
diri saya alah apakah hidupnya sia-sia saja? Jawabannya saya dapatkan sebelum
saya tiba kembali di Jakarta.

Saya sedang duduk ketika seorang teman yang memesan peti mati pulang. Dia tanya,
apakah saya punya keluarga di Malang? Saya jawab "Tidak. Mengapa?" Dia cerita,
tukang peti mati, ketika dia ke sana bertanya, untuk siapa peti mati ini? Teman
saya menyebut nama Soe Hok Gie dan si tukang peti mati tampak agak terkejut.
"Soe Hok Gie yang suka menulis di koran? Dia bertanya. Teman saya mengiyakan.
Tiba-tiba, si tukang peti mati menangis. Sekarang giliran teman saya yang
terkejut. Dia berusaha bertanya, mengapa si tukang peti mati menangis, tapi yang
ditanya terus menangis dan hanya menjawab " Dia orang berani. Sayang dia
meninggal".

Jenazah dibawa pleh pesawat terbang AURI, dari Malang mampir Yogya dan kemudian
ke Jakarta. Ketika di Yogya, kami turun dari pesawat dan duduk-duduk di lapangan
rumput. Pilot yang mengemudikan pesawat tersebut duduk bersama kami. Kami
bercakap-cakap. Kemudian bertanya, apakah benar jenazah yang dibawa adalah
jenazah Soe Hok Gie. Saya membenarkan. Dia kemudian berkata: "Saya kenal
namanya. Saya senang membaca karangan-karangannya. Sayang sekali dia meninggal.
Dia mungkin bisa berbuat lebih banyak, kalau dia hidup terus". Saya memandang ke
arah cakrawala yang membatasi lapangan terbang ini dan hayalan sayamencoba
menembus ruang hampa yang ada di balik awan sana. Apakah suara yang perlahan
dari penerbang AURI ini bergema juga di ruang hampa tersebut?

Saya tahu, di mana Soe Hok Gie menulis karangan-karangannya. Di rumah di Jalan
Kebon jeruk, di kamar belakang, ada sebuah meja panjang. Penerangan listrik
suram, karena voltase yang selalu turun akalau malam hari. Di sana juga banyak
nyamuk. Ketika orang-orang lain sudah tidur, seringkali masih terdengar suara
mesin tik dari kamar belakang Soe Hok Gie, di kamar yang suram dan banyak nyamuk
itu, sendirian, sedang mengetik membuat karangannya. Pernahkan dia membayangkan
bahwa karangan tersebut akan dibaca oleh seorang penerbang AURI atau oleh
seorang tukang peti mati di Malang?
Tiba-tiba, saya melihat sebuah gambaran yang menimbulkan pelbagai macam perasaan
di dalam diri saya. Ketidakadilan bisa merajalela, tapi bagi seorang yang secara
jujur dan berani berusaha melawan semua ini, dia akan mendapat dukungan tanpa
suara dari banyak orang. Mereka memang tidak berani membuka mulutnya, karena
kekuasaan membungkamkannya. Tapi kekuasaan tidak bisa menghilangkan dukungan
dukungan itu sendiri, karena betapa kuat pun kekuasaan, seseorang tetap masih
memiliki kemerdekaan untuk berkata "Ya" atau "Tidak", meskipun Cuma di dalam
hatinya.

Saya terbangun dari lamunan saya ketika saya dipanggil naik pesawat terbang.
Kami segera akan berangkat lagi. Saya berdiri kembali di samping peti matinya.
Di dalam hati saya berbisik "Gie, kamu tidak sendirian". Saya tak tahu apakah
Hok Gie mendengar atau tidak apa yang saya katakan itu.
Suara pesawat terbang mengaum terlalu keras.

Arief Budiman (Soe Hok Djin)
(seperti dimuat dalam buku Catatan Seorang Demonstran edisi 1993)

Dr. Rumadi dan Abd Moqsith Ghazali:Gus Dur Adalah Jendela, Garansi, Lokomotif

04/10/2006
Buku Gus Dur terbaru, Islamku, Islam Anda, Islam Kita, yang pekan lalu diluncurkan (21/8), merekam konsistensi garis besar pemikiran dan sikap Gus Dur dalam soal-soal keagamaan dan kebangsaan. Gus Dur tetap kokoh di jalur keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan. Itulah setidaknya kesaksian dua intelektual muda NU, Dr. Rumadi dan Abd. Moqsith Ghazali kepada Jaringan Islam Liberal (JIL), Kamis (21/9) lalu.
Dr. Rumadi dan Abd Moqsith Ghazali:
Gus Dur Adalah Jendela, Garansi, Lokomotif
Buku Gus Dur terbaru, Islamku, Islam Anda, Islam Kita, yang pekan lalu diluncurkan (21/8), merekam konsistensi garis besar pemikiran dan sikap Gus Dur dalam soal-soal keagamaan dan kebangsaan. Gus Dur tetap kokoh di jalur keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan. Itulah setidaknya kesaksian dua intelektual muda NU, Dr. Rumadi dan Abd. Moqsith Ghazali kepada Jaringan Islam Liberal (JIL), Kamis (21/9) lalu.
JIL: Mas Rumadi, buku yang memuat kolom-kolom Gus Dur setelah lengser dari kursi kepresidenan sudah terbit kemarin. Sebagai salah seorang editornya, apa yang dimaksud Islam Ku, Islam Anda, Islam Kita, yang dijadikan judulnya itu?
Rumadi: Oh, itu diambil dari salah satu judul tulisan Gus Dur yang ada di dalam buku itu. Judul tulisan itu sebenarnya menggambarkan pusaran utama keseluruhan pemikiran Gus Dur yang ada di dalam buku itu. Kalau dilihat mendetail, memang banyak sekali hal-hal yang dibicarakan Gus Dur, sejak soal Islam dan ketatanegaraan, sampai responnya terhadap masalah-masalah kontemporer seperti kasus Inul dan problem ekonomi global.
Esai dengan judul Islam Ku, Islam Anda, Islam Kita, yang menjadi judul buku itu sebenarnya tidak panjang. Tapi dari esai itu kita menyadari bahwa Islam memang beragam. Ungkapan pribadi seseorang dalam berislam mungkin berbeda atau juga bertentangan dengan apa yang saya alami. Dari situlah kita dapat melihat adanya Islam yang aku pahami secara pribadi, dan Islam yang Anda pahami menurut Anda sendiri. Namun meski beragam, kita tetap Islam, dan disitulah mulai dikatakan soal Islam kita.
Jadi judul buku ini menggambarkan Islam yang warna-warni; meski Islamnya satu tapi masing-masing orang punya pemahaman berbeda-beda tentang Islam.
JIL: Mas Moqsith, dari telaah Anda atas tulisan-tulisan Gus Dur, apakah keragaman Islam itu hanya ditunjukkan dari sudut pandang sosiologis-antropologis saja, atau juga dalam soal doktrin-teologisnya?
Moqsith: Saya kira, tidak hanya keragaman dari sisi sosiologis-antropologis yang sejak lama didengungkan Gus Dur. Kita tidak bisa mengelak bahwa di dalam soal doktrin, dalam tafsir keagamaan yang paling asasi pun kita tak mungkin bisa menunggal. Karena itu, ada Islamku, yakni Islam sebagai hasil penafsiran yang bersifat personal-individual dari seseorang; ada Islam Anda yang berdasarkan penafsiran Anda dan juga Islam kita, yang menjadi benang merah dari Islamku dan Islam Anda.
Menurut Gus Dur, yang dinamakan Islam kita itu adalah prinsip-prinsip dasar kemanusiaan yang universal. Gus Dur sering mengutip al-Ghazali soal 5 prinsip dasar ajaran Islam. Pertama adalah soal kebebasan beragama. Gus Dur adalah orang kampung yang saya kira sangat konsisten melakukan pembelaan terhadap kelompok-kelompok minoritas. Sebab minoritas agama, ras, dan sebagainya itu, merupakan bagian dari perwujudan tafsir atau pemahaman orang terhadap Islam. Menurut Gus Dur, mereka itu tidak bisa dihancurkan.
Di samping kebebasan beragama, kebebasan berfikir dan aspek-aspek kebebasan lain juga terus-menerus didengungkan Gus Dur. Bagi saya, Gus Dur telah memberi injeksi moral agama ke dalam isu-isu yang dianggap bersifat profan sekalipun. Dia bicara HAM, demokrasi, pluralisme, dan sebagainya.
JIL: Apa soal baru yang buku ini, Mas Rumadi ?
Rumadi: Bagi saya, yang perlu dari buku ini bukan soal baru atau tidaknya, tapi justru kesaksian akan konsistensi Gus Dur dalam pikiran-pikiran yang sejak lama ia usung. Saya belum pernah melihat pemikir Indonesia yang begitu konsisten membela prinsip-prinsip yang ia pegang teguh sebagaimana Gus Dur. Buah pikirannya bukan hanya diwacanakan dalam bentuk tulisan lalu diseminarkan dlsb., tapi juga diwujudkannya dengan aksi. Lihatnya bagaimana kukuhnya Gus Dur berpegang pada prinsip anti-diskriminasi. Bukan hanya menulis, dia benar-benar memperjuangkan prinsip itu dalam aksi nyata.
Juga konsistensinya dalam pembelaan terhadap pluralitas. Dia tetap melakukan itu meski dianggap kerja yang tidak populer dan dipandang kontroversial. Tapi dia tetap lakukan pembelaan. Dalam soal pembelaan atas pluralitas, saya tidak pernah melihat orang sekonsisten Gus Dur. Aktivismenya juga merupakan cerminan dari apa yang ia pikirkan.
JIL: Mas Moqsith, Anda melihat konsistensi dan kesinambungan dalam gagasan-gagasan keislaman Gus Dur, atau justru melihat titik-titik kisar perubahan paradigma berpikir?
Moqsith: Saya pertama-tama melihat Gus Dur sebagai sosok santri, dan santri itu dididik berpikir secara plural oleh tradisi fikih. Sebab, tak mungkin ada pandangan yang tunggal di dalam fikih. Karena itu, orang yang ahli fikih seperti Gus Dur, tak mungkin menganut satu konsep kebenaran absolut. Itulah saya kira yang pertama kali mendidik Gus Dur untuk tidak memutlakkan pandangannya sendiri. Di samping fikih, dia juga banyak belajar ilmu-ilmu lain seperti sosiologi, antropologi, dan filsafat. Dia juga pembaca sastra yang baik. Karena itu, medan perhatian Gus Dur terhadap ilmu pengetahuan amatlah luas.
Nah, di sinilah ia berbeda dengan tokoh Indonesia lainnya seperti Prof. Syafi’i Ma’arif atau Buya Syafii. Buya bukanlah pembaca buku dengan dimensi yang sangat luas. Buya terutama adalah seorang sejarawan dan mungkin juga pembaca buku-buku keislaman yang cukup luas. Tapi bacaan Gus Dur memang luar biasa, bukan hanya fikih, tapi juga fasih bicara sastra. Ketika masih SMP dan SMA dulu, saya juga sering melihat Gus Dur sebagai pengamat sepakbola. Ini menunjukkan bahwa perhatian Gus Dur terhadap banyak dimensi kehidupan sangat besar sekali.
JIL: Selain soal minat bacaan, apa perbedaan lainnya dengan sosok Buya Syafii yang beberapa bulan lalu juga meluncurkan otobiografinya yang memikat?
Moqsith: Mungkin yang juga berbeda adalah titik berangkatnya. Gus Dur bukanlah seorang ploretar, tapi datang dari kalangan aristokrat. Kakek dan bapaknya ibarat raja di dalam tradisi NU. Tapi anehnya, gagasan-gagasan Gus Dur itu potensial menghancurkan dirinya sendiri. Dari politik berwacana, itu sebenarnya merugikan. Tapi Gus Dur tetap melakukan itu. Gagasan-gagasannya seakan-akan ingin menghancurkan kelasnya sendiri. Dia kan seorang yang punya otoritas tinggi, tapi tiap hari ia seakan menghancurkan otoritasnya sendiri.
Itu dapat diamati dari pandangan-pandangan keagamaannya yang di kalangan para kyai cukup kontroversial. Kerja seperti itu, kalau tak hati-hati, tentu akan melenyapkan kharisma dan lain sebagainya. Tapi Gus Dur tidak peduli, ia tetap membuat perbedaan. Ia tetap konsisten menghadirkan sudut pandang yang berbeda dalam melihat banyak persoalan. Pembelaan Gus Dur terhadap kelompok minoritas seperti Ahmadiah, aliran kepercayaan, dan lain-lain, sudah konsisten ia lakukan sejak dulu dan sampai sekarang.
JIL: Mas Rumadi bisa menunjukkan konsistensi gagasan keislaman Gus Dur lebih rinci lagi?
Rumadi: Dilihat dari sejarah perkembangan pemikiran Gus Dur, masa-masa awalnya memang tak lempang-lempang amat. Dia pernah mendukung gagasan-gagasan Ihkwanul Muslimin yang dianggapnya sebagai salah satu ptototipe Islam yang benar. Tapi setelah belajar tentang nasionalisme Arab dan sosialisme di Irak, dia mulai berubah pikiran. Selanjutnya, perubahan-perubahan itu terus terjadi, terkait dengan pengalaman hidup Gus Dur sendiri.
Setelah melihat kenyataan Islam Indonesia, dia menemukan ide-ide baru yang pelan-pelan mulai menggeser cara pandangnya yang lama. Sekarang, yang dia pegang adalah prinsip-prinsip dasar Islam yang disebutkan tadi. Tapi dia terlihat konsisten dalam prinsip dasar pemikirannya. Dalam aksi politik, ia memang sering agak sirkus dan zig-zag. Tapi prinsip-prinsip dasar pemikirannya terlalu jelas untuk dilihat. Tak ada sesuatu yang samara-samar atau kabur. Prinsip-prinsip dasar pemikiran Gus Dur menurut saya terlalu jelas.
JIL: Anda bisa merinci gagasan-gagasan keislaman apa yang paling penting dari Gus Dur?
Moqsith: Yang sangat popular tentu soal pribumisasi Islam. Ini adalah cara Gus Dur khususnya dan NU umumnya untuk menolak Arabisasi. Tapi ini juga bukan pikiran yang baru datang dari Gus Dur, karena sejak dulu para kyai pesantren sudah punya kecenderungan untuk menghadirkan jenis keislaman yang khas Indonesia, tanpa banyak dicampur unsur Arabisme. Jadi pribumisasi Islam itu hanya stempelnya saja. Gus Dur berjasa menteorikannya. Gus Dur telah memberi nama terhadap jenis perjuangan yang dilakukan oleh para ulama Indonesia sejak Walisongo sampai sekarang.
Gagasan Gus Dur yang sampai sekarang masih konsisten juga adalah aspek penolakannya terhadap negara Islam. Dia mungkin terpengaruh oleh buah pikiran Ali Abdul Raziq (ulama Mesir) yang mengatakan tidak adanya konsep negara Islam. Sampai sekarang, dengan pilihan itu, dia dicaci-maki dan berhadapan dengan banyak orang.
Salah satu pemikiran Gus Dur yang sudah cukup jelas juga adalah visi kebangsaannya. Visi kebangsaan itu berulang kali dia tuangkan dalam ungkapan bahwa tidak ada ajaran Islam yang mengharuskan untuk menegakkan negara Islam. Itu berulangkali dia katakan. Dia juga sering mengatakan, ”Meski saya Islam dan mayoritas orang Indonesia itu beragama Islam, tidak terbesit sedikit pun di pikiran saya untuk mendominasi Indonesia ini atas nama Islam.” Gus Dur juga seringkali mengatakan bahwa yang ia perjuangkan adalah Islam berwatak kultural, bukan Islam yang selalu ingin tampil di kelembagaan politik. Prinsip itu diwujudkannya dengan cara membentuk partai politik yang bervisi kebangsaan.
Saya kira itu pikiran-pikiran dasar Gus Dur. Ia memang punya perhatian besar terhadap isu-isu politik, persoalan pluralisme dan sebagainya. Tapi yang tidak dilakukan Gus Dur adalah menulis secara serius pandangannya tentang perempuan. Saya kira, pada aspek itu ada kemiripan antara Gus Dur dengan almarhum Cak Nur.
JIL: Bisa lebih detil tentang sejarah penyikapan NU atas perjuangan politik yang menginginkan negara Islam di Indonesia?
Rumadi: Pada masa awalnya, tahun 1945--1955, NU berada dalam blok atau kelompok yang memperjuangkan tegaknya Islam sebagai dasar negara. Tapi di situ ada polemik antara Gus Dur dan adiknya, Gus Solah (Solahuddin Wahid). Gus Dur bilang, NU tidak mendukung Islam sebagai dasar negara, sementara Gus Solah bilang sebaliknya. Saya cenderung mengatakan bahwa NU pada mulanya berada dalam blok yang menginginkan Islam sebagai dasar negara.
Tapi sejarah tidak berjalan linier. Di tengah arus, ada masa ketika NU harus mengambil sikap tentang hidup bernegara. Itu secara jelas diproklamasikan di tahun 1984, dipelopoli langsung oleh Gus Dur. Di situ dikatakan bahwa Indonesia sebagai negara kesatuan dengan Pancasila sebagai dasarnya, merupakan bentuk yang final bagi NU. Apakah pernyataan final itu cerminan keinginan jamaah NU, atau cerminan situasi ketika NU tidak bisa berkata lain, tentu akan diuji sendiri oleh sejarah.
Buktinya, dalam perkembangan belakang, ada saja beberapa kompenen NU yang tidak tahan akan godaan negara Islam. Itu bisa dibuktikan lewat kelompok-kelompok di dalam NU yang membuat partai dengan Islam sebagai asasnya. Bahkan dalam Muktamar NU tahun 1999, ada juga yang mengusulkan agar NU kembali ke asas Islam, meski suara itu akhirnya bisa dieliminasi. Saya kira, ini merupakan salah satu bentuk pergumulan pemikiran NU. Arus besarnya memang masih dikusai kalangan yang menginginkan NKRI. Tapi riak-riak yang menghendaki dan memimpikan adanya negara Islam tampaknya tak juga pernah mati di lingkungan NU.
JIL: Gus Dur pernah menulis tentang Islam sebagai faktor komplementer atau pelengkap Indonesia. Apakah gagasan seperti itu masih dianut mayoritas di NU atau sudah diganti menjadi Islam sebagai kekuatan hegemonik?
Moqsith: Gagasan Islam sebagai faktor komplementer itu saya kira bukan hanya dimiliki Gus Dur, karena kyai-kyai lain juga berpikir tentang hal yang sama. Dan sampai sekarang, saya kira gagasan itu masih cukup kuat. Itu dapat dibuktikan dari pandangan beberapa kyai, termasuk KH Sahal Mahfudz yang menolak formalisasi syariat Islam atau perda bernuansa syariah Islam. Gus Mus atau KH Mustofa Bisri juga seperti itu. Artinya mereka ingin menjadikan fikih sebagai dunia di dalam basis kulturalnya saja dan tidak masuk ke dalam institusi negara. Itu pandangan yang hampir merata di lingkungan kiay-kiay NU. Kyai Sahal telah menolak fikih dijadikan hukum positif negara, tetapi menerimanya sebagai etika sosial. Karena itu, keterlibatan Islam di dalam negara yang majemuk ini tidak bisa dalam format ingin mendominasi dan menjadi satu-satunya faktor penentu. Ia hanya menjadi unsur komplementer saja...
JIL: Sebagai generasi muda NU, seberapa jauh pikiran-pikiran Gus Dur mempengaruhi Anda dan teman-teman?
Moqsith: Bagi saya, Gus Dur itu adalah jendela bagi warga NU. Melalui jendela itulah warga NU bisa mengintip, bisa melihat luasnya dunia luar. Keberhasilan Gus Dur terletak dalam cara dia menginspirasi anak-anak muda di pesantren. Lewat Gus Dur, anak-anak muda mulai belajar menulis dan berpikir secara kritis. Di tahun 1991, ada rumusan pentingnya melakukan kontekstualisasi pemahaman kitab kuning. Itu tidak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan generasi-generasi tua NU seperti Gus Dur, Masdar Farid Mas’udi, dan lain-lain. Saya kira di situ terletak peran yang sangat besar dari Gus Dur.
Yang kedua, dari segi gagasan, Gus Dur itu memang mumpuni, terlepas dia adalah seorang Gus, anak dari bapaknya dan cucu dari kakeknya yang mendirikan NU. Karena itu, ia memiliki otoritas sangat besar untuk melakukan perubahan-perubahan paradigmatik di lingkungan NU. Apa yang dilakukan Gus Dur akan gampang diamini anak-anak muda. Resistensi atas gagasan dan gerakannya pun tidak akan terlalu kuat ketimbang kalau dikatakan dan dilakukan orang lain. Jadi, keluar Gur Dur menjadi jendela, di dalam ia menjadi garansi bagai anak-anak muda. Kalau anak-anak muda dikritik para kyai, Gus Dur akan memberi penjelasan-penjelasan dengan menggunakan bahasa kyai, dlsb.
JIL: Anda optimistis atau pesimistis akan perkembangan intelektual anak-anak muda NU setelah Gus Dur?
Moqsith: Saya kira ke depan kita tak bisa lagi bersandar pada individu atau tokoh. Itu harus diakhiri. Apa yang dilakukan anak muda NU sekarang adalah institusionalisasi gagasan-gagasan Gus Dur. Itu sudah berkembang melalui lembaga-lembaga pendidikan alternatif yang dikembangkan sejumlah NGO/LSM di beberapa daerah. Kalau terus mengandalkan tokoh, sejumlah tokoh memiliki keterbatasan. Ketika Gus Dur menjadi politisi dalam pengertian yang sesungguhnya, susah mengikuti alur permainannya yang bagai sirkus.
Untungnya anak-anak muda NU mampu menentukan barometer: yang harus kita ikuti dari Gus Dur adalah Gus Dur yang makro, bukan Gus Dur yang mikro, seperti istilah almarhum Cak Nur. Gus Dur yang kulli bukan Gus Dur yang juz’i. Itu saya kira patokan yang baik bagi kita dalam melakukan gerakan perubahan sosial di tengah-tengah masyarakat. Saya kira, gagasan-gagasan Gus Dur tetap relevan karena ia lebih banyak bukan gagasan yang tentatif. Pemikiran Gus Dur tentang pribumisasi Islam, saat ini makin relevan seiring makin maraknya orang berpikir tentang negara Islam dan mengintensifkan Arabisasi terhadap Islam.
JIL: Bagi Anda seperti apa kedudukan Gus Dur bagi generasi muda NU?
Gus Dur bukan hanya jendela tapi juga lokomotif. Di belakang Gus Dur terdapat banyak anak muda NU yang disebut progresif atau apapun namanya. Semaunaya tidak ada yang terlepas dari inspirasi Gus Dur. Tapi memang ke depan kita tidak bisa bersandar pada Gus Dur atau figur seorang tokoh. Tapi gagasan-gagasannya memang tetap perlu disosialisasikan, diterjemahkan ke dalam tindakan-tindakan yang lebih riil. []
Referensi: http://islamlib.com/id/index.php?page=article&id=1144

11.20.2009

Watak Berdasarkan Tanggal Lahir

BULAN JANUARI
1 Januari Mudah tersinggung perasaannya, pemikirannya cerdas dan manis budi bahasanya dan memiliki sifat-sifat aneh dan ada kemungkinan mengembara. Karena sifatnya yang murah hati dan kalau kurang waspada mudah menjadi korban penipuan. ..
2 Januari Mudah menjadi tegang, suka melamun, perasaannya peka dan idealis serta kadang-kadang bersifat melankolik (gampang merasa sedih atau bermuram durja). Dalam bidang pekerjaan yang legal atau halal bisa mencapai sukses. ..
3 Januari Cerdik pandai, mudah tersinggung dan mudah naik darah karena terpengaruh oleh perasaannya yang sangat peka, suka mengkritik dan bersifat artistik, artinya suka akan kesenian atau hal-hal yang bersifat seni..
Sesekali bisa tertipu. ..
4 Januari Berpikiran tajam dan banyak inisiatifnya, suka menyelidiki segala sesuatu dengan teliti. Dalam bidang asamara bisa tidak beruntung dan bisa mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan serta harus berhati-hati terhadap musuh dalam selimut. ..
5 Januari Memiliki inteligensi cukup tinggi, pandai menganalisa segala sesuatu, bisa memperoleh kehormatan dan penghargaan dan bisa sukses dalam karir kemiliteran dan dalam bidang Angkatan Laut. ..
6 Januari Sangat aktif dan penuh kegiatan, welas kasih dan penuh semangat dalam melakukan segala macam pekerjaan. Bisa sukses dalam bidang usaha dagang sebab ulet dan sabar dalam menanti hasil yang diharapkan. ..
7 Januari Gerak-geriknya cepat, otaknya jernih dan ambisius, bragasan dan mudah sekali tersinggung, suka mengecam orang tanpa khawatir akan akibatnya. ..
8 Januari Cerdas, tangkas, materialistis, sering cerewet, mau menang sendiri dan keras kepala serta semangat berjuangnya tinggi dalam menempuh penghidupan. ..
9 Januari Tindak tanduknya sangat berhati-hati, suka menaruh curiga atau berprasangka, tidak suka bergurau dan berangan-angan hidup bebas serta tidak mau bergantung pada orang lain dan oleh kecerdikannya mereka bisa mencapai sukses tetapi kurang beruntung dalam bidang percintaan. ..
10 Januari Agak ambisius, suka mengejar kedudukan dan kehormatan, pandangannya luas dan sering tepat mengenai sasaran sehingga bisa terkenal dan dihormati serta pandai mengatur organisasi. ..
11 Januari Gemar belajar, sangat pandai, ulet dan teladan dalam menuntut ilmu sehingga bisa menjadi seorang sarjana yang ahli. ..
12 Januari Biasanya berhati-hati, tenang, teliti dan banyak segan tetapi bicaranya sungguh-sungguh serta mengenal disiplin sehingga bisa sukses dalam mencapai kedudukan terhormat. ..
13 Januari Cerdas dan sangat kuat pemusatan pikirannya. Dalam menuntut ilmu yang disukainya, ia bisa bersungguh-sungguh. Jika bekerja di lingkungan pemerintahan, maka bisa berhasil. ..
14 Januari Memiliki pembawaan yang baik, cerdas, pikirannya asli, bisa menguasai ilmu kebatinan yang tinggi, sayangnya mereka agak malas dan suka acuh tak acuh meskipun selalu berhati-hati dalam setiap langkah yang dilakukannya. ..
15 Januari Agak pandai, memiliki penglihatan luas, dalam menempuh penghidupan bisa memperoleh penolong-penolong baik yang akan mengangkat kehormatan dirinya.Sayangnya kesehatannya kurang baik. ..
16 Januari Sangat aktif, sifatnya mudah tersinggung, suka bermuram durja, kurang memperhatikan keadaan jasmaninya dan memiliki kecenderungan untuk berkelana jauh dari tempat kelahirannya. ..
17 Januari Sangat sukar untuk dirawat karena badannya lemah sehingga memerlukan banyak perhatian, memiliki otak yang cukup terang sehingga mudah memahami apa saja yang dipelajarinya dan gemar akan seni musik dan segala sesuatu yang bersifat artistik. ..
18 Januari Meskipun tampak lemah-lembut tetapi kemauannya besar, murah hati, suka berkorban, senang bergotong royong, artistik dan musikal serta pandai dan cakap di berbagai bidang. ..
19 Januari Memiliki firasat yang tajam dan luar biasa pandai, bisa berhasil gemilang dalam bidang ilmu pengetahuan dan umumnya bergaul di kalangan orang-orang cerdik pandai. ..
20 Januari Pandai berdiplomasi, panjang akal dan berani, artistik dan musikal serta bisa sukses di bidang politik dan ketatanegaraan. ..
21 Januari Pada umumnya bersemangat, cerdik, gagah berani, suka sekali mengejar ilmu pengetahuan yang luas, bisa memperoleh kemajuan berkat dukungan orang-orang yang berpengaruh, tetapi dalam kisah-kisah cinta bisa mengalami keadaan bahaya yang merugikan dan mengecewakan. ..
22 Januari Memiliki sifat ramah tamah, simpatik, berakal, banyak disukai orang, bisa tertarik pada politik dan masalah sosial dan bisa sukses berkat bantuan orang-orang yang lebih tua serta bisa mengalami perkawinan yang bahagia dan sejahtera. ..
23 Januari Baik, ramah, dermawan dan sangat aktif tetapi kadangkala murung. Ia bisa memperoleh keuntungan tanpa diduga. ..
24 Januari Memiliki firasat yang tajam, agak pemalu dan banyak segan serta tidak mudah mempercayai orang sebab sering menaruh prasangka terhadap orang lain. ..
25 Januari Emosional, suka gugup, tampaknya sibuk saja bergerak kian kemari, memiliki kemauan yang keras, ulet dan berani menghadapi segala kemungkinan. ..
26 Januari Ingin hidup bebas dan tidak mau di bawah perintah orang lain. Dalam hal kepercayaan ia memegang teguh peraturan dan ia bisa berhasil dari banyak berkelana. ..
27 Januari Amat pandai menyesuaikan diri dengan kalangan apapun, artistik, musikal, suka akan kesusasteraan, ia mampu menguasai filsafat dan kebatinan serta bisa sukses dalam dunia karang-mengarang. ..
28 Januari Suka akan pemandangan yang indah, tenang, keras kepala, bakatnya ditujukan pada ilmu pengetahuan, kesenian dan karang-mengarang atau karir lain yang menguntungkan. ..
29 Januari Memiliki gerak-gerik yang amat gesit, meskipun sangat lamban dalam memperhatikan sesuatu yang menarik perhatiannya. Ia bisa sukses dalam bidang seni dan karang-mengarang. ..
30 Januari Ramah-tamah, wataknya halus, pandangannya luas dan suka menjauhkan segala pertikaian. Umumnya cocok kalau menjadi pendeta, sosiawan atau seniman. ..
31 Januari Memiliki otak tajam dan kemauannya keras, dapat menemukan pendapat-pendapat baru yang banyak menguntungkan, gagah berani dan suka bertualang serta cocok kalau bergerak di bidang teknik dan mekanik. ..
BULAN FEBRUARI
1 Februari Cakap, berani, lembut, suka akan musik dan kesenian serta teknik. Ia bisa berhasil dalam menempuh perjalanan hidupnya. ..
2 Februari Gembira, ingin bebas, optimis dan murah hati. Ia bisa berhasil dalam bidang asmara dan kalau melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan teknik dapat mendatangkan hasil yang lumayan. ..
3 Februari Giat, gagah berani, murah hati, optimis, pandai, ramah-tamah dan dapat dipercaya serta suka mempelajari segala sesuatu dan bisa memperoleh kedudukan baik dalam penghidupannya. ..
4 Februari Pandai, berani maju karena kemauannya keras dan pikirannya asli serta bisa sukses kalau bekerja di kalangan ketentaraan atau karang-mengarang. ..
5 Februari Gagah, gesit, bertanggung jawab, segala sepak terjang mereka tegas, menawan hati orang dan suka akan keindahan, kesusasteraan dan musik. Mereka bisa amat mujur dalam penghidupannya. ..
6 Februari Suka mengubah keadaan yang sudah lapuk. Adakalanya ia suka bertingkah aneh tetapi mereka tidak gila. Ia bisa mendapatkan penemuan yang asli, bukan jiplakan. ..
7 Februari Pandai, memiliki banyak akal tetapi nasibnya tidak menentu sebab peruntungannya naik turun seperti ombak laut dan memiliki kecakapan yang cukup mendalam dibidang ilmu pengetahuan. Dalam urusan asmara atau persahabatan ia bisa mengalami kekecewaan. ..
8 Februari Memiliki rejeki besar dan cerdas. Ia bisa berhasil dalam bidang kewartawanan atau karang-mengarang tetapi dalam urusan niaga atau perdagangan umumnya kurang mujur. ..
9 Februari Cerdik, panjang akal, pemikiran yang luas dan rajin belajar serta menonjol dalam hal kebatinan tetapi dalam peruntungan yang bersifat material umumnya kurang beruntung. Mereka cocok menjadi seorang pendeta atau ahli kebatinan yang jujur. ..
10 Februari Cerdik tetapi agak keras kepala dan adakalanya sepak terjangnya sedikit aneh. Ia bisa mengalami kegagalan dalam urusan asmara dan merasa kecewa dalam urusan persahabatan. ..
11 Februari Sering terlibat dalam urusan pengadilan tetapi ini tidak berarti sebagai terdakwa melainkan bisa juga sebagai seorang pengacara atau hakim. Terhadap orang tua, ia sering mengalami kerewelan atau rasa menyesal. Ia bisa bersikap belas kasih tetapi sayangnya mereka mudah tersinggung. Namun berkat kecerdikannya, ia dapat mendatangkan keuntungan. ..
12 Februari Memiliki hidup yang tidak menentu dan bisa mengalami kegagalan dalam urusan asmara atau mungkin tertipu oleh teman-teman palsu. Meskipun demikian, ia bisa beruntung juga. ..
13 Februari Pandai dan berani, namun kurang beruntung dalam urusan keuangan. Tenaganya dapat dimanfaatkan oleh orang yang bermodal dengan ia sendiri hidup sederhana. ..
14 Februari Memiliki cara kerja yang berlainan dari yang biasa dan wataknya sulit dipahami orang lain serta pada umumnya mereka suka gugup, bekerja tergesa-gesa dan sedikit brangasan. ..
15 Februari Ramah-tamah, berpikiran sehat, tidak suka melamun dan sangat senang bila dipuja, serta suka mengejar nama dan kedudukan namun semangat bekerjanya memang baik sekali. Kecakapan berbuat dan kecerdasannya bisa membuatnya sukses dan dapat menjadi seorang penasehat yang baik. ..
16 Februari Memiliki perasaan hati hangat dan sangat populer karena ia pandai bergaul dan pada umumnya ia bisa sukses dalam hal pekerjaan dan perekonomian tetapi tidak demikian dalam soal asamara. ..
17 Februari Pandai, banyak menaruh prasangka terhadap sesamanya, tidak suka bergaul, agak menyendiri dan bisa mengatasi kesedihan dalam penghidupannya namun bisa sukses dalam lapangan kemiliteran karena biasa berdisiplin baik. ..
18 Februari Suka tampil ke muka dengan berani, suka mengadu untung, suka berpetualangan, brangasan dan agak sembrono. Ada baiknya sejak kecil dibiasakan tenang dan tidak bekerja tergesa-gesa serta dididik untuk bersabar. ..
19 Februari Artistik, musikal, luas pandangannya dan ingin hidup bebas serta tidak senang terhadap segala peraturan yang bersifat mengekang. Keuletannya dalam berusaha keras mencapai suatu angan-angan dapat memberikan keberhasilan dalam penghidupannya. ..
20 Februari Memiliki watak riang gembira, aktif dan suka mengalah demi memelihara perdamaian. Tetapi justru karena hal inilah mereka harus bersikap berhati-hati terhadap teman-teman palsu yang suka menyalahgunakan kebaikan hatinya. ..
21 Februari Berambisi, firasatnya tajam dan pandai berusaha apa saja yang bisa memberikan keuntungan kepadanya. Dalam soal asmara ia harus berhati-hati supaya tidak salah pilih. ..
22 Februari Luar biasa pintar, berkepribadian dapat mempesona orang dan ambisius serta keoptimisannya membuatnya dapat mencapai sukses. Ia juga bisa terkenal dalam lingkungannya. ..
23 Februari Belas kasih, bersedia memaafkan segala kesalahan orang, luas pandangannya dan pandai. Ia bisa beruntung tetapi kalau terlalu main percaya bisa mengalami kerugian. ..
24 Februari Gemar akan kemewahan dan keindahan, cerdik dan rajin belajar, memiliki banyak gagasan untuk berusaha macam-macam. Meskipun ia bisa beruntung tetapi harus berhati-hati terhadap teman-teman yang bisa menipunya. ..
25 Februari Aktif, bersemangat, pandangannya asli dan bisa menjadi penemu pendapatan baru. Ia bisa berbahagia namun juga bisa terancam penipuan. ..
26 Februari Sukar memahami segala sesuatu, umumnya bisa sukses dalam segala bidang usaha yang digemarinya dan bisa panjang usia. ..
27 Februari Bisa mendapatkan hasil yang menguntungkan dari berbagai sumber. Tetapi dalam menempuh penghidupan ia bisa mengalami kekecewaan dan penderitaan batin. ..
28 Februari Memiliki otak terang, terampil dan cekatan dalam mengerjakan segala sesuatu, suka menaruh curiga dan dalam soal asmara tidak selamanya sukses. ..
29 Februari Pandai, berambisi, berani, berotak tajam dan berpikiran asli serta tidak kolot tetapi umumnya suka gelisah. ..
BULAN MARET
1 Maret Memiliki watak yang baik, simpatik dan kemauannya keras. Dalam berusaha keras untuk mencapai kemajuan hidup, ia bisa mencapai sukses. ..
2 Maret Berkarakter kuat, seksama dan cerdas. Karena sikapnya yang selalu berhati-hati, ada kalanya ia menaruh curiga sehingga tidak bisa cepat mengambil keputusan. Ia dapat diharapkan beruntung dalam bermacam-macam bidang usaha. ..
3 Maret Sangat aktif, bersemangat, berambisi dan suka mencari nama ataupun kedudukan. Sifatnya yang ulet bekerja dan tidak suka melamun serta dapat diserahi tugas yang penuh tanggung jawab. ..
4 Maret Pandai, penuh inisiatif, suka bekerja keras dan suka mempelajari berbagai macam ilmu. Dalam perjuangan hidup, ia bisa berhasil gilang-gemilang. ..
5 Maret Berpikiran dan berpendapat secara asli, pada umumnya ia bisa bekerja dengan sukses bila bekerja dalam lapangan teknik mesin dan juga bisa berhasil dibidang penerbangan. ..
6 Maret Berpikiran cerdas dan rajin belajar tetapi suka menyendiri atau menjauhkan diri dari pergaulan sebab ia bersifat banyak segan, bisa berhasil dalam lapangan pekerjaan yang memerlukan penelitian sedalam-dalamnya. ..
7 Maret Tidak mudah terpengaruh oleh orang lain sebab mereka banyak menaruh curiga, suka memperhatikan kesejahteraan keluarganya. Ia bisa populer dan sukses karena pikirannya asli dan pandai serta memiliki kekuatan magnetis. ..
8 Maret Murah hati, suka memperlihatkan sikap yang simpatik dan suka tolong-menolong karena itu ia banyak disukai dalam pergaulan umum, salah satu keberhasilannya ialah melalui karakter yang kuat. ..
9 Maret Sangat gesit, cerdas dan mudah memahami suatu pelajaran betapa sulitnya. Hanya saja, karena ia terlalu banyak main percaya akibatnya ia sering tertipu. ..
10 Maret Pandai, suka mencari kemajuan dan agak ambisius, pendapatnya asli dan bersemangat. Pada umumnya rejekinya cukup baik. ..
11 Maret Sangat aktif dalam bidang industri dan ada harapan akan berhasil baik, terutama bagi orang yang dilahirkan di waktu pagi hari. ..
12 Maret Amat cerdik, pandai memecahkan persoalan yang rumit dan pandangannya luas. Pada umumnya cocok apabila memperhatikan dan mempelajari ilmu kebatinan. ..
13 Maret Baik, ramah-tamah, riang gembira, firasatnya tajam dan banyak penemuan dibidang usaha apa saja sehingga ia tidak perlu khawatir akan masa depannya. ..
14 Maret Berkemauan keras, bertujuan tetap dan perawakan badannya kuat., pemusatan pikiran yang luar biasa ia bisa mencapai angan-angannya dengan sukses. ..
15 Maret Amat simpatik dan menarik perhatian umum. Karena kesukaannya akan kesenian, ia bisa cocok jika bekerja di lapangan musik, drama dan film. Umumnya ia bisa memperoleh banyak rejeki. ..
16 Maret Berotak tajam, panjang akal, karakternya baik, gesit dan kadangkala mempunyai daya imajinasi yang luar biasa. Umumnya ia mudah percaya omongan orang sehingga mudah tertipu..
..
17 Maret Pandai dan panjang akal serta rejeki mereka cukup baik. Karena pendapat dan penemuannya asli, maka ia bisa menjadi sarjana teknik. ..
18 Maret Sangat sensitif atau perasaannya mudah tersinggung, sering gagah dan beradat aneh dan bisa terjadi sengketa hanya karena salah paham saja. ..
19 Maret Gesit, berpikiran tidak menentu dan hatinya jarang bisa tenteram, tetapi otaknya terang dan firasatnya tajam. Usahanya bisa berhasil berkat keuletannya. ..
20 Maret Bersikap agung, suka berlaku terus terang dan amat jujur karena itu bisa mendapatkan kepercayaan penuh untuk memegang segala rahasia. Selain itu, ia pandai berdiplomasi sehingga ia bisa sukses jika bergerak di bidang politik. ..
21 Maret Hatinya terbuka, setia, gagah berani tetapi tidak mudah mengalah. Ia bisa populer dan berhasil dalam memegang pimpinan perusahaan. ..
22 Maret Pandai, pikirannya asli, selalu berlaku amat praktis, tidak suka banyak omong kosong, perasaannya sangat peka, hatinya mudah meluap-luap dan kadang-kadang brangasan. Ia bisa mencapai kemajuan hidup oleh keberaniannya. ..
23 Maret Suka bekerja melayani orang dan berani main spekulasi. Karena cerdik dan banyak akal, umumnya ia bisa berhasil di bidang usaha niaga. ..
24 Maret Sangat sensitif atau perasaannya terlalu peka, mudah naik darah tetapi mudah baik kembali dan gemar akan segala sesuatu yang berhubungan dengan seni. ..
25 Maret Kemampuan artistiknya besar sehingga bisa terkenal di bidang kesenian. Sayang perasaannya terlalu amat halus sehingga mudah menimbulkan perselisihan paham. ..
26 Maret Banyak segan, suka mawas diri dan pandai berfisafah. Ia bisa bekerja baik dalam lingkungan yang tentram, aman dan sentosa. ..
27 Maret Pandangannya amat luas, pikirannya cerdas, tetapi amat cemburuan dan sekali waktu bisa menaruh banyak curiga pada orang lain. Ia berbakat untuk menjadi seorang guru atau pemimpin kebatinan. ..
28 Maret Firasatnya tajam, banyak berpikir dan amat berhati-hati dalam segala tindak-tanduknya serta bersifat artistik dan banyak segan dalam mengemukakan pendapatnya yang asli. ..
29 Maret Sangat pandai dan panjang akal, wataknya riang gembira dan cepat bertindak. Ia bisa berhasil di bidang diplomatik dan suksesnya tercapai setelah melewati umur 30 tahun. ..
30 Maret Ambisinya besar dan kurang bersikap toleran, biasanya amat praktis dalam segala gerak-geriknya dan pada umumnya ia bisa memiliki tanah atau mengusahakan perkebunan pertanian. ..
31 Maret Luar biasa pandai, asli pikirannya dan mudah memahami pendapat orang lain serta pandangannya sangat luas. Ia bisa menjadi seorang teman yang arif bijaksana. ..
BULAN APRIL
1 April Firaasatnya tajam, cerdas, gagah berani dan pandangannya luas serta amat ambisius. Ia bisa sukses dalam berkecimpung dalam bidang politik dan sosial. ..
2 April Artistik, musikal, suka akan kesenian dan kesusasteraan, tekun dalam belajar, sopan tingkah-lakunya dan amat mudah tersinggung serta gampang merasa tegang. ..
3 April Belas kasih, suka bergaul dalam lingkungan masyarakat, artistik dan musikal serta asli pikirannya. Hanya saja ia suka berfoya-foya yang ada kalanya melewati batas. ..
4 April Ramah-tamah, artistik, musikal, aktif, penuh semangat dan cerdik serta mudah terpengaruh untuk berbuat pada hal yang kurang baik. ..
5 April Pandai, pikirannya asli, simpatik dan terlalu mudah main percaya pada omongan orang sehingga ia mudah tertipu. ..
6 April Otaknya terang, giat bekerja, riang gembira dan pandai bergaul di kalangan masyarakat yang luas serta gemar berusaha sendiri dan bisa menjadi seorang artis yang cakap. ..
7 April Sangat aktif dalam segala hal, pandai dan asli pikirannya, tindak-tanduknya amat bijaksana dan teliti. Kalau ia dilahirkan menjelang fajar, nasibnya bisa cerah dan hari tuanya beruntung serta gembira. ..
8 April Intelektualitasnya cukup tinggi, ambisius dan tidak suka diperintah orang lain. Baiknya ia memiliki semangat untuk berdiri sendiri. ..
9 April Ramah-tamah, sopan-santun, sangat sabar dan menyenangkan. Ia suka berusaha di bidang industri, tetapi suksesnya ada di lapangan kesenian terutama seni musik. ..
10 April Amat pandai, bersifat pemberani, tegas tindakannya dan dapat mengambil keputusan dengan cepat serta sering kali tidak dapat memusatkan pikirannya pada satu tujuan hingga acapkali mengalami kegagalan. ..
11 April Pandai, panjang akal, dapat memahami pelajaran dengan mudah dan pada umumnya suka akan kesenian terutama musik dan kesusasteraan. Kegemaran ini sering dijadikan garis kehidupan untuk memperoleh sukses di dunia. ..
12 April Periang, suka memperdalam pelajaran yang tinggi karena itu tidak jarang yang menjadi sarjana. Sifatnya yang selalu optimis membuat karirnya selalu menanjak dan berhasil dalam mencapai usaha yang diperjuangkannya. ..
13 April Dapat memahami apa yang dipelajarinya dengan cepat terutama jika ia dilahirkan pada waktu subuh. Selain itu, ia bisa menjadi orang pandai dalam bidang yang disukainya. ..
14 April Badannya sehat dan kuat, otaknya cerdas, gesit dalam gerak-geriknya, penuh daya cipta, artistik dan musikal. Ia bisa berhasil kalau bekerja sebagai seniman atau penulis atau wartawan. ..
15 April Emosional dan mudah tersinggung, selalu aktif, artistik, tetapi ada sebagian yang suka berdikari. Hal ini akan berhasil di hari tuanya kalau dikembangkan sejak masa mudanya. ..
16 April Otaknya terang, periang, optimistis, artistik dan musikal. Ia bisa menjadi aktor atau pemain drama yang tenar. ..
17 April Kuat dalam hal karakter dan pendiriannya, tingkah lakunya amat praktis dan luas pandangannya, tetapi wataknya agak aneh dan suka mengecam orang lain. ..
18 April Dasarnya berperangai mulia, welas kasih dan suka berbuat sosial. Tetapi karena ia bertabiat suka memerintah, maka kalau kurang pendidikanntya ia bisa berbuat semena-mena. ..
19 April Pandanggannya luas dan asli, disiplin dan suka akan ketertiban. Ia bisa berhasil dalam mencari penemuan-penemuan baru dan pandai dalam usaha dagang. ..
20 April Otaknya cerdas, periang, agung, jujur, terus terang, artistik dan musikal. Apabila tingkat pendidikannya baik ia bisa sukses dalam menempuh kehidupannya. ..
21 April Amat sensitif (sangat peka perasaannya), murah hati, tulus dan gagah berani, tetapi agak angkuh. Umumnya ia bisa berhasil dan terkenal dalam segala macam pekerjaan yang disukainya. ..
22 April Simpatik dan praktis dalam segala sepak terjangnya, agak pemalu dan berhati-hati dalam melakukan pilihannya. Ia bekerja rapi menurut sistem yang tertemtu. ..
23 April Sopan-santun, artistik, tetapi amat emosional dan mudah tersinggung perasaannya, tabiatnya agak aneh dan keras. Ia bisa berhasil di bidang pemerintahan atau sebagai anggota dinas rahasia. ..
24 April Suka mengabdi, pandai berusaha dan banyak ilhamnya untuk mengerjakan sesuatu. Sifatnya gagah berani dan bersemangat. Ia bisa memperoleh keuntungan melalui perjalanan dan kegiatan di bidang keagamaan. ..
25 April Bersifat amat simpatik, artistik dan senang akan segala macam keindahan, tetapi perasaannya terlalu peka. Berbakat untuk menjadi aktor atau aktris. ..
26 April Agung dan tajam firasatnya, tetapi agak pemalu, suka takut-takut dan banyak segan serta keras hatinya. ..
27 April Aktif, ambisius, luar biasa pandai, pandangannya luas dan asli, tetapi sifatnya cemburuan. Ia bisa banyak berhasil dalam segala usahanya. ..
28 April Otaknya cerdas, artistik, agung, kepribadiannya berwibawa dan pandai berfilsafah serta ada sebagian yang berbakat untuk meramalkan sesuatu. ..
29 April Wataknya amat baik, tetapi kemauannya keras dan perasaannya terlalu kuat. Selain itu, ia pandai bicara, selalu kelihatan giat bekerja dan cerdik. ..
30 April Amat simpatik, suka berbuat sosial, cerdas otaknya dan suka sekali akan segala sesuatu yang bersifat seni, terutama musik dan kesusasteraan. Kalau ia dilahirkan lewat tengah malam tidak mustahil dapat banyak rejeki. ..
BULAN MEI
1 Mei Murah hati, suka menolong sesamanya, tajam otaknya dan bisa mendapatkan penemuan-penemuan baru serta firasatnya tajam dan bisa beruntung dalam melakukan segala macam usahanya. ..
2 Mei Mudah tersinggung, tetapi sopan, lemah lembut, artistik dan panjang akal serta pandai. ..
3 Mei Murah hati, manis budi, jujur, suka berterus terang, suka memaafkan kesalahan orang lain. Umumnya ia bisa berhasil di bidang kesenian, terutama seni musik. ..
4 Mei Sangat aktif dan gesit, artistik dan musikal, suka pada pekerjaan kerajinan tangan dan industri. Biasanya ia lebih banyak berhasil di lapangan pekerjaan yang berhubungan dengan kesenian. ..
5 Mei Karakternya kuat dan kepribadiannya menarik perhatian umum. Ia dikaruniai dengan kecerdikan yang luar bisaa dan bisa beruntung dalam pekerjaan yang terhormat. ..
6 Mei Luar biasa pandai, gagah berani dan penuh kegiatan, tetapi agak keras kepala. Ia bisa memperoleh sukses dalam penghidupannya, terutama yang dilahirkan pada pagi hari. ..
7 Mei Berwatak agung dan suka menaruh belas kasihan, tetapi sedikit pemalu. Ingatannya tajam dan gampang mengkonsentrasikan pikiran. Ia bisa berhasil dengan baik dalm menempuh perjalanan hidupnya. ..
8 Mei Dapat dipercaya, gemar pada pertukangan, kerajinan tangan dan mesin, maka tidak mustahil kelak ia bisa berhasil menjadi seorang industriawan. Ia memang rajin dan ulet. ..
9 Mei Memiliki bermacam-macam kepandaian, otaknya cerdas dan tindakannya berani. Hanya saja ia mudah tertipu karena ia terlalu percaya pada omongan orang, maka sangat dianjurkan untuk selalu waspada. ..
10 Mei Wataknya suka berubah-ubah dan tidak menentu. Sebentar merasa optimis, sejurus kemudian merasa pesimis, saat ini merasa riang gembira tetapi beberapa saat kemudian berubah menjadi sedih. Karena itu supaya berhasil dalam penghidupannya, ia harus dididik untuk mempunyai ketetapan hati. ..
11 Mei Sangat sopan, simpatik, artistik, lebih suka tinggal di rumah daripada keluyuran di luar rumah. Ia mudah tersinggung, tetapi bisa berhasil dalam melakukan pekerjaan di bidang seni. ..
12 Mei Berpandangan luas, cara berpikirnya praktis, pandai membedakan di antara baik dan buruk. Ia bisa berhasil dalam usaha yang dikerjakan sendiri. ..
13 Mei Karakternya kuat, agak sombong, suka menguasai orang. Umumnya keberhasilannya dicapai berkat bantuan dari golongan jenis kelamin lain. ..
14 Mei Memiliki kepribadian dengan sifat-sifat luar biasa, tetapi sulit dimengerti karena wataknya yang aneh dan suka mempengaruhi orang lain. Ia harus bisa menjaga diri dan mengekang diri dari pekerjaan yang tidak baik. ..
15 Mei Hatinya bersifat terbuka, setia, suka menolong sesamanya. Keuletan dalam bekerja, ambisius dan banyak berpikir, menjadikan dirinya cocok untuk memegang pimpinan. ..
16 Mei Pikiran dan tindakannya praktis serta penuh kebijaksanaan. Orangnya sederhana tetapi ulet dalam memperjuangkan sesuatu. Ia bisa terkenal dalam lapangan pekerjaan yang cocok dengan cita-citanya. ..
17 Mei Pandai, cara berpikirnya praktis dan asli, rajin belajar, suka akan tata tertib yang baik. Ia bisa menjadi penemu gagasan baru yang disegani orang. . 18 Mei Artistik, sopan-santun, cerdas dan luas pandangannya. Sayang ia terlalu suka berfoya-foya. ..
19 Mei Gagah berani, giat bekerja dalam menjalankan segala usahnya dan sopan-santun. Selain itu, ia senang bergaul dengan golongan kelamin lain. ..
20 Mei Perangainya agung, keamauannya keras dan banyak segan. Sayangnya ia suka terburu nafsu dan sering brangasan. Ia bisa berhasil mencapai ilmu yang dipelajarinya. ..
21 Mei Sangat gesit, suka menolong sesamanya tanpa pamrih. Sayang ia agak sombong dan tindak-tanduknya terlalu tergesa-gesa. ..
22 Mei Pandai bicara, berani tampil ke muka, aktif dalam segala kegiatan, perasaannya mudah tersinggung. Ia bisa berhasil kalau tinggal jauh dari tempat kelahirannya. ..
23 Mei Periang, simpatik dalam pergaulan dan optimis serta suka berbuat sosial. ..
24 Mei Sangat tertib dalam segala hal dan suka bekerja dengan penuh tanggung jawab, pikirannya terang dan pendapatnya dapat diterima orang. ..
25 Mei Cerdik dan luas pandangannya, suka memegang teguh pada tradisi dan agak materialistis. Ia bisa menjadi pemimpin yang baik dalam perusahaan dan masyarakat. ..
26 Mei Sopan-santun, pandaidan artistik, suka pada pekerjaan sosial tanpa pamrih. Ia bisa berhasil dalam lapangan kesusasteran dan kewartawannan. ..
27 Mei Memiliki semangat juang yang tak kunjung padam, sangat tertarik pada masalah sosial dan politik. Cocok menjadi pemimpin masyarakat. ..
28 Mei Karakternya kuat, sekali waktu menjadi bingung merawa khawatir dan cemas, mudah marah dan sedih tanpa alasan. ..
29 Mei Ramah-tamah, budi pekertinya sangat baik dan tidak suka membeda-bedakan orang. Ia bisa berhasil dalam pekerjaan sosial dan yang bersifat keagamaan. ..
30 Mei Artistik, tajam firasatnya, sopan-santun dan berlaku baik terhadap sesamanya, tetapi ia harus selalu waspada terhadap penipuan yang dapat menimpa dirinya. ..
31 Mei Jujur, mulia, sangat cerdik dan pandai bicara, suak berdamai dan menjauhi diri dari sifat permusuhan. Jika tekun belajar, bisa menjadi sarjana yang tenar. ..
BULAN JUNI
1 Juni Pandai, dapat bergerak dengan cepat, agung, suka bergaul, terlalu suka hidup mewah dan sembrono dalam hubungan percintaan sehingga ia mudah terjerat oleh jenis kelamin lain. ..
2 Juni Otaknya cerdas, tangkas, terampil dalam mengerjakan sesuatu, pandai berbicara dan memiliki sifat-sifat istimewa. Umumnya ia gemar akan kesusasteraan dan ilmu pengetahuan. ..
3 Juni Welas kasih, gagah berani, artistik, banyak bergerak dalam kalangan masyarakat luas dan agak ambisius. Sekali waktu suka berfoya-foya dan memperlihatkan sifat yang aneh. ..
4 Juni Pandai, pikirannya bebas dan asli, gesit dan gemar akan pekerjaan sosial, suka akan kesenian terutama seni suara. Hatinya mudah tergerak, karena itu kalau tidak waspada ia bisa tertipu. ..
5 Juni Baik, tenang, simpatik, otaknya cerdas, pendapatnya asli, mudah tersinggung dan sering jadi mangsa orang yang bermulut manis. ..
6 Juni Pandai bergaul, suka tampil ke muka, otaknya terang dan pandai bercakap-cakap yang menawan hati orang serta ia suka sekali berfoya-foya. ..
7 Juni Belas kasih, gerak-geriknya sangat gesit, suka tampil ke depan dalam segala kegiatan, agak ambisius dan gila hormat. Ia bisa berhasil dalam memimpin sesuatu. ..
8 Juni Otaknya cerdas, pandai bicara, agak berlaku sembrono dan pandangannya kurang luas serta artistik. Ia bisa menjadi pemimpin dengan tekad maju terus pantang mundur. ..
9 Juni Hidupnya romantis, sabar, tenang, manis budi bahasanya, suka musik dan barang-barang kesenian serta berbakat untuk menjadi orang cerdik pandai. Jika ia berpendidikan rendah dapat bersifat sangat sombong. ..
10 Juni Terbuka, gagah berani, otaknya cerdas dan dapat mengambil rindakan dengan tegas. Ia bisa menjadi orang terpelajar, apalagi jika ia dapat memusatkan pikirannya. ..
11 Juni Sangat pandai, suka berlaku bijaksana, gemar akan kesenian terutama musik dan kesusasteraan. Ia bisa berhasil dalam pekerjaan sebagai seorang pengarang. ..
12 Juni Suka akan hal-hal yang bersifat artistik, murah hati, teliti dalam mengerjakan sesuatu dan gemar akan kesenian. Bisa berhasil dalam mengemudikan perusahaan atau dalam usaha yang berhubungan dengan tanah. ..
13 Juni Agak sombong, tetapi kalau mendapatkan pendidikan yang baik, ia dapat menjadi seorang yang agung. Ia bisa berhasil dengan bantuan orang yang berlawanan jenis kelaminnya. ..
14 Juni Belas kasih, simpatik, artistik, perasaannya peka dan mudah tersinggung, agak sembrono dan pendiriannya tidak tetap. ..
15 Juni Terbuka, jujur, rajin, suka akan tata tertib, berbudi baik, teliti dan banyak berpikir serta sering tergesa-gesa dalam mengambil suatu keputusn sehingga kadang kala ia merasa menyesal. ..
16 Juni Dapat dipercaya untuk memegang suatu rahasia, rendah hati, suka berpikiran praktis dan pendiriannya kuat serta tidak mudah berubah haluan. ..
17 Juni Cerdas, pendapatnya asli dan suka segala sesuatu yang tertib, rajin belajar dan baik hati, pandai mengkritik, kadang-kadang kata-katanya dapat menyinggung perasaan orang lain tanpa ia sadari. ..
18 Juni Sopan-santun, artistik dan aktif. Tetapi karena ia suka berfoya-foya dan mengejar kesenangan duniawi, maka perlu dijaga supaya jangan sampai terlalu berlebihan. ..
19 Juni Pandai berusaha dan gagah berani. Umumnya bisa beruntung dalam bidang usaha yang disenanginya dan bisa terkenal dalam kalangan masyarakat. ..
20 Juni Agung dan agak pemalu. Ia bisa sukses dalam menempuh pelajaran dan bisa berhasil dalam usaha yang bersifat cair, misalnya minyak. ..
21 Juni Gerak-geriknya sangat gesit, amat teliti dalam segala urusan pekerjaan dan dapat mengambil keputusan yang pasti. Seringkali terlihat seperti orang yang sombong, tetapi sesungguhnya ia baik dan tidak suka turut campur urusan orang lain. ..
22 Juni Kuat, otaknya terang, riang gembira dan suka bergaul dengan semua kalangan. Hanya tindak-tanduknya agak sembrono. ..
23 Juni Baik, suka menolong sesamanya, aktif bekerja, agak sembrono dan gampang naik darah, tetapi ini tergantung pada keadaan lingkungan yang mempengaruhi kehidupannya. ..
24 Juni Pandai, firasatnya tajam, artistik, suka berpegang teguh pada tradisi lama, gemar akan musik dan kesusasteraan dan pandai mengatur pekerjaan dan organisasi. ..
25 Juni Simpatik, setia, sangat teliti dalam mengatur keuangannya, tidak senang terhadap orang yang suka berlaku sembrono. Ia bisa sukses dalam lapangan pekerjaaan yang meminta pertanggungjawaban penuh. ..
26 Juni Belas kasih, suka akan pekerjaan sosial dan amal, pikirannya cerdas dan pendapatnya asli serta sering bersikap pesimis. Ia bisa berhasil dalam bidang kesusasteraan. ..
27 Juni Ambisius, gagah berani dan ulet dalam memperjuangkan usahanya dan tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain sebab pendiriannya kuat. Umumnya ia banyak tertarik pada kegiatan sosial dan politik. ..
28 Juni Cerdas, berhati terbuka, suka berterus terang, usahanya banyak sekali dan tindakannya berani serta luwes dalam pergaulan sehingga disukai banyak orang dan ini memberikan keuntungan dalam usahanya. ..
29 Juni Aktif, ambisius dan pendapatnya asli. Karena tingkat kecerdasannya tinggi, maka ia bisa menjadi seorang yang terpelajar dan namanya bisa terkenal. ..
30 Juni Simpatik, firasatnya tajam, pandangannya luas, ulet dalam berusaha dan banyak berpikir. Ia bisa berhasil dalam pekerjaan yang berhubungan dengan pengadilan atau dalam berspekulasi. ..
BULAN JULI
1 Juli Simpatik, berpikiran luas, firasatnya tajam, pendapatnya asli dan agak segan. Ia bisa berhasil dalam bidang teknik terutama mesin. ..
2 Juli Bisa cepat memperoleh kemajuan dalam bidang usaha apa saja yang disukainya terutama dalam angkatan perang baik darat, laut, maupun udara ia bisa berhasil dengan baik. ..
3 Juli Berperangai agak aneh, sering kali bertentangan antara satu dengan lainnya, perasaannya mudah tersinggung, tetapi sebenarnya ia memiliki watak yang baik. ..
4 Juli Belas kasih, ramah-tamah, lebih suka tinggal di rumah, agak kolot dan peraasaannya terlalu halus serta tidak bisa menerima kesamaan atau kritikan. ..
5 Juli Belas kasih, ramah-tamah, sabar, otaknya tajam dan agung wataknya. Tetapi kalau menerima asuhan yang salah, ia bisa sombong dan keras. .
6 Juli Belas kasih, baik tutur katanya sehingga banyak disukai orang, perasaannya mudah tersinggung, hatinya sering merasa sedih dan murung serta uring-uringan. ..
7 Juli Pandai, panjang akal, karakternya keras dan kuat dan ingin menguasai atau menundukkan orang lain. Kalau pendidikannya kurang, ia bisa tidak disukai dalam pergaulan umum sebab sifatnya yang aneh-aneh dan kurang menyenangkan. .
8 Juli Kaku, brangasan, mudah tersinggung, suka mempengaruhi orang lain, tetapi hatinya baik dan tidak suka dendam hati. Kalau ia dapat panjang sabar, tidak mudah marah, ia bisa berhasil dalam penghidupannya. ..
9 Juli Otaknya terang, mudah memahami pelajaran apa saja yang dituntutnya, hatinya mulia dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan di sekelilingnya. Karena itu ia bisa menjadi orang terpelajar dan disukai banyak orang. .
10 Juli Cerdas, berani, firasatnya luar biasa tajam, msnis dan bijaksana. Ia akan berhasil baik dalam pekerjaan yang bersifat penelitian seksama. .
11 Juli Luar biasa pandai, terutama kalau ia dilahirkan pada pagi subuh, sopan-santun, artistik dan musikal perasaannya mudah tersinggung. ..
12 Juli Luas pemikirannya, ambisius, bisa bekerja keras untuk mencpai apa yang didambakannya. Ia bisa berhasil di bidang kewartawanan atau pekerjaan yang bersifat seni terutama kesusasteraan dan musik. ..
13 Juli Kuat, keras kepala, jalan pemikirannya tidak mudah dimengerti dan ia tidak suka mengalah kepada siapapun. ..
14 Juli Kuat, keras kepala, berani mati. Ia bisa memiliki karir pelayaran yang patut dipuji. ..
15 Juli Gerak-geriknya sangat gesit, berani tampil ke muka, setia dalam menjalankan tugasnya dan bisa mendapatkan penemuan baru. Ia bisa berhasil dan terkenal dalam penghidupannya. ..
16 Juli Murah hati, sering bertingkah aneh. Ia bisa menjadi korban penipuan sebab ia terlalu gemar pada pujian-pujian kosong. ..
17 Juli Ambisius, sangat aktif dalam segala hal, suka bergaul dan tolong-menolong sehingga ia pun akan sering menerima pertolongan yang berharga. .
18 Juli Otaknya terang, tahu diri, tidak suka berlagak, berani mengakui kesalahan yang diperbuatnya, berhati-hati dalam setiap tindak-tanduknya supaya tidak menimbulkan ketegangan. ..
19 Juli Pandai, akal pemikirannya asli, memiliki pendirian sendiri dan suka menyediri serta banyak merenung seorang diri. ..
20 Juli Memiliki hawa nafsu yang besar, angan-angannya sering terlalu muluk yang tidak mungkin dicapai sehingga kadang kala salah ditafsirkan orang. .
21 Juli Perangainya halus, tutur katanya lemah-lembut, menyenangkan orang, artistik dan suka akan keindahan alam. Ia bisa terkenal dalam lingkungan pergaulan umum. ..
22 Juli Suka bergaul, sangat toleran (suka mengalah dan tidak suka mencari perkara). Ia akan lebih banyak berhasil dalam bidang surat-menyurat. ..
23 Juli Sangat sensitif (mudah tersinggug), hatinya mulia dan sikapnya manis budi. Ia bisa berhasil dalam penghidupannya sebab ia suka mengalah. .
24 Juli Sangat simpatik, murah hati, otaknya terang dan kelakuannya sopan-santun sehingga ia bisa meninggalkan kesan yang menyenangkan dalam pergaulan umum luas. ..
25 Juli Sangat aktif, bersemangat, tabiatnya riang gembira, optimis dan praktis pikirannya serta agak ambisius. Ia banyak disuka orang sebab ia bisa merendah dalam pergaulan. Ia bisa berhasil dalam karir kemiliteran. ..
26 Juli Bisa beruntung dalam hubungan percintaan, sangat keras dan memiliki harta benda atau warisan yang bisa tahan lama. Ia bisa berhasil dalam lapangan kesenian terutama musik dan sandiwara. ..
27 Juli Pandai, pikirannya asli, keras kepala, mau menang sendiri dan ulet dalam berusaha serta bisa mengambil keputusan yang tetap. ..
28 Juli Murah hati dan kecerdasannya luar biasa. Ia bisa menjadi seorang "jenius", ialah orang yang dapat menemukan suatu pendapat baru karena kepandaiannya yang luar biasa. ..
29 Juli Firasatnya tajam, berlaku waspada, suka akan ilmu gaib karena itu kalau ia terpelajar bisa menjadi seorang ahli mata yang baik, jujur dan dihormati orang, tetapi kalau ia kurang pendidikan atau salah asuhan, ia bisa menjadi seorang "dukun klinik"" ..
30 Juli Semangatnya tinggi dan berambisi, suka sekali mengejar kedudukan dan pujian dan mudah sekali merasa bosan. Ia bisa berhasil dalam bidang kewartawanan. ..
31 Juli Cerdas, banyak akalnya, bisa berdiplomasi dan dapat menyesuaikan diri dalam segala keadaan, tetapi agak ambisius. Ia bisa menjadi perintis atau pembuka jalan suatu kegiatan atau penemuan baru. ..
BULAN AGUSTUS
1 Agustus Cerdas, simpatik, firasatnya tajam dan pandangannya luas. Umumnya memperoleh banyak rejeki. ..
2 Agustus Cerdik, tangkas, ingatannya kuat, ramah-tamah, periang dan manis budi bahasanya. Ia bisa menjadi teman yang menyenangkan dalam pergaulan umum. .
3 Agustus Otaknya terang, berani mengadu untung dengan spekulasi, agak sombong, cerewet dan ambisius. Untuk mengurangi wataknya yang kurang baik, ia harus bisa mengawasi diri sendiri dan menahan nafsu. ..
4 Agustus Ambisius, suka menuntut perhatian orang demi kepentingan diri sendiri, emosinya kuat dan suka berbuat hal yang melewati batas. Maka orangtuanya harus bisa mendidiknya baik-baik sejak ia masih kecil. ..
5 Agustus Pandai mengatur segala sesuatu, pandai berorganisasi, suka melontarkan kritikan tajam, tetapi ia berbakat menjadi seorang pemimpin yang tenar. .
6 Agustus Luar biasa pandai, pemikirannya asli, karakternya agung tetapi bukan sombong. Dalam penghidupannya ia bisa berhasil baik dalam mencapai impiannya. .
7 Agustus Ramah-tamah, sopan-santun, suka bergotong-royong, budi pekertinya baik, suka menolong orang dan gemar sesuatu yang artistik dan musikal serta sukar sekali untuk berhemat. ..
8 Agustus Optimistis, artistik, melakukan banyak kesibukan di masa mudanya. Ia bisa berhasil dalam penghidupannya, tetapi ia harus dapat menyesuaikan diri dengan keadaan di lingkungannya. ..
9 Agustus Murah hati, artistik dan sangat musikal. Ia bisa berhasil dalam mencari keuntungan, tetapi ia harus waspada supaya tidak tertipu. ..
10 Agustus Cerdas, pandangannya luas, agak ambisius, perasaannya halus, mudah tersingggung dan keras wataknya. Ia bisa berkesempatan pergi ke luar negeri atau berkelana jauh. ..
11 Agustus Gagah berani, sangat gesit dalam tindak-tanduknya. Ia bisa memperoleh banyak rejeki dalam penghidupannya. ..
12 Agustus Pikirannya tajam, pandangannya cukup luas, cakap, baik hati, gesit dalam segala pekerjaan yang digemarinya, dan suka mengalah, tetapi bisa juga berbalik menjadi brangasan. ..
13 Agustus Karakternya kuat, keputusannya tetap, pendiriannya teguh, amat gesit, berani dan ambisius. Ia bisa berhsil dalam lapangan pekerjaan yang berdisiplin keras, misalnya dalam tugas kemiliteran. ..
14 Agustus Suka berfilsafat dan bisa berhasil dalam keuangan yang mengenal batas. Tetapi sejak kecil hendaknya ia sudah dididik untuk tidak suka berfoya-foya agar kelak ia tidak merasa kecewa. ..
15 Agustus Pandai, pandangannya luas, agung, jujur dan sabar, banyak segan serta tidak mudah mengutarakan perasaan hatinya dan pikirannya. Ia bisa berhasil dalam pekerjaan yang sesuai dengan bakatnya. ..
16 Agustus Pandai, sopan-santun, artistik, mudah berubah pikiran dan sering melakukan kesalahan yang dikarenakan ia terlalu suka menuruti perasaannya. ..
17 Agustus Suka murung atau uring-uringan, pikirannya tidak menentu, sering bertentangan dengan diri sendiri satu sama lain. Ia bisa menjadi seorang seniman yang baik. ..
18 Agustus Sangat ramah-tamah, suka menolong sesama, suka berpetualang atau mengembara jauh dari tempat kelahirannya. Ia bisa menperoleh kedudukan baik dalam masyarakat. ..
19 Agustus Agak pendiam, artistik, musikal, sering murung dan banyak memikirkan sesuatu sehingga kadang-kadang dapat merugikan diri sendiri. . 20 Agustus Simpatik, ramah-tamah, hatinya sangat terbuka. Ia harus berhati-hati supaya jangan terlalu baik hati sehingga dirinya tidak mudah ditipu orang. ..
21 Agustus Mempunyai perawakan tubuh dan karakter yang kuat, memiliki ketabahan hati dan berani maju pantang mundur sepanjang hidupnya. ..
22 Agustus Pandai, mudah mempelajari segala sesuatu, banyak pikir, suka memperhatikan setiap langkah yang akan dilakukannya. Ia bisa berhasil dalam penghidupannya berkat bantuan dari jenis kelamin lain. ..
23 Agustus Sangat aktif, gagah berani, memiliki ketabahan hati dalam menghadapi segala persoalan. Ia bisa berhasil dalam usaha dagang terutama yang menyangkut barang-barang kerajinan tangan. ..
24 Agustus Sangat aktif, berpikiran praktis, baik, menyenangkan dan dapat memberikan keuntungan dalam pergaulan umum. Bisa populer dan dikasihi orang. . 25 Agustus Pandai, artistik, ramah-tamah, hatinya luhur, suka menolong sesamanya. Ia bisa berhasil dalam lapangan kesenian dan pekerjaan yang bermanfaat bagi manusia. ..
26 Agustus Sangat gesit dalam tindak-tanduknya, cerdas, firasatnya tajam. Ia berbakat untuk bekerja di laboratorium dan lapangan pengetahuan umum yang perlu dilakukan penyelidikan. ..
27 Agustus Dinamis (dapat cepat bergerak), panjang akal, cerdik dan ulet. Ia bisa berhasil di bidang usaha dagang yang disukainya. ..
28 Agustus Sopan-santun, baik hati, senang berumah tangga yang rapi dan tidak begitu suka bergaul. Dalam lapangan pekerjaan atau usaha dagang, ia bisa berhasil baik. ..
29 Agustus Lemah-lembut, murah hati, bisa menjaga kehormatannya baik-baik, suka banyak berpikir dan memiliki sesuatu kepandaian yang istimewa. ..
30 Agustus Pandangannya luas, pemikiran atau pendapatnya asli, idealistis, suka akan segala sesuatu yang lembut, halus dan indah. Penghidupannya bisa dipenuhi kedamaian dan ketentraman. ..
31 Agustus Dapat bergerak dengan cepat, berani mati, kepercayaan kepada dirinya sendiri cukup tebal, tidak begitu suka menghiraukan nasehat atau pandangan orang lain dan kadangkala ia bisa bersikap angkuh. ..
BULAN SEPTEMBER
1 September Wataknya kuat, keras, gagah berani, pendapatnya atau gagasanya asli, aktif dalam segala hal. Pantas kalau bekerjadi kemiliteran. Ia juga tetap berbakat dalam usaha perdagangan dan industri. ..
2 September Agresif (suka menyerang), tidak mau diperlakukan semena-mena, tidak senang terhadap tindakan yang bersifat mengekang. Ia bisa berhasil dalam usaha yang dikerjakannya berkat mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri. .
3 September Luar biasa pandai, pemikiran atau pendapatnya asli, kelakuannya sopan-santun, artistik, musikal dan perasaannya mudah sekali tersinggung. Ia bisa menjadi seorang seniman yang terkenal. ..
4 September Baik budi, ramah-tamah, dapat menyesuaikan diri dengan segala keadaan, sopan-santun, artistik dan banyak berpikir. ..
5 September Pandai dan luas pandangannya, peendapatnya asli (gagasannya bukan jiplakan), suka menolong orang, banyak berpikir. Ia bisa hidup beruntung dan sukses dalam penghidupannya. ..
6 September Memiliki pengetahuan umum yang luas, karena itu pada umumnya ia bisa menjadi seorang penemu hal-hal baru. Iapun bisa menjadi seorang penyair yang pandai, pelukis yang baik atau pengarang yang tenar sebab ia sangat gemar dengan berbagai macam kesenian. ..
7 September Gagah berani, manis budi, banyak segan, agak ambisius, pikirannya tajam dan selalu bersungguh-sungguh dalam segala hal dan tidak mau main-main atau bersenda gurau. ..
8 September Sangat aktif, bersemangat, ulet dan tidak suka bermalas-malasan dalam mengerjakan sesuatu. Dalam mengeja cita-cita, ia bisa tabah dan sabar. Berani dalam hal mengemukakan pendapat maupun tindakan. ..
9 September Pandai, baik hati, peramah, periang, pandangannya luas, firasatnya tajam dan suka berfilsafah serta bisa dimintai nasehat, bersungguh hati dan teliti dalam mengerjakan sesuatu. ..
10 September Berpikiran praktis dan bijaksana, agak ambisius, lebih suka hidup bebas daripada dikekang, pandai mencari uang secara baik-baik dan dapat berhemat tanpa berlaku kikir. ..
11 September Mempunyai bakat-bakat yang bermanfaat bagi masyarakat luas, bisa memperoleh kedudukan dan kepercayaan baik dalam penghidupannya. Jasa-jasanya pun akan dihargai orang. ..
12 September Pikirannya cerdas, firasatnya tajam, mudah mempelajari dan mengerjakan sesuatu. Karirnya bisa menarik perhatian umum. ..
13 September Ramah-tamah, sopan-santun, manis budi dan kurang bisa mengambil kesempatan untuk keuntungannya serta kurang berani mengambil tindakan bagi kebaikannya sendiri. ..
14 September Cerdik, tangkas, tabiatnya cukup baik dan suka berkelana jauh. Ia mempunyai bakat untuk memperoleh pendapatan baru. ..
15 September Mulia, ramah-tamah, murah hati, firasatnya tajam, gemar sekali memperhatikan hal-hal gaib. Ia bisa beruntung dalam perjalanan hidupnya. ..
16 September Pandai, pemikirannya asli, baik dan murah hati. Ia harus berhati-hati supaya tidak mudah ditipu orang. ..
17 September Sangat aktif, gesit, gemar akan kesenian dan suka mempelajari magnetisme, suka berubah pikiran dan selalu berjaga-jaga. ..
18 September Luar biasa pandai, artistik, musikal, gagah berani, halus perasaannya, suka pada kesusasteraan atau penerbangan yang kelak bisa berhasil baik. .
19 September Aktif, bersemangat dalam mengerjakan segala sesuatu dan tindakannya gagah berani. Ia bisa terkenal dalam lapangan yang bersifat seni. ..
20 September Kuat, ingin hidup bebas, tidak suka dibelenggu, tidak suka hidup hemat dan suka berpamer. ..
21 September Mempunyai bakat-bakat yang baik, pikirannya terang, firasatnya tajam, perasaan hatinya baik, maka ia bisa berhasil dalam segala bidang usaha. .
22 September Gesit, tangkas, otaknya cerdas, suka mengkritik dan membeda-bedakan. Ia bisa berhasil di bidang kesusasteraan dan kewartawanan. ..
23 September Agak brangasan, gemar akan kesenian terutama musik dan kesusasteraan apalagi kalau ia dilahirkan sebelum tengah hari. ..
24 September Aktif, gesit, artistik, idealis, agak ambisius, mudah sekali merasa gembiraberlebihan untuk kemudian sedih hati tanpa alasan. Sangat dianjurkan untuk selalu waspada terhadap kemungkinan mengalami penipuan dari orang-orang yang bermulut manis. ..
25 September Baik hati, artistik, pandai bergaul, pandai mengatur rumah tangga, suka sekali akan kemewahan, bertamasya dan berfoya-foya. ..
26 September Tabiatnya keras, tabah hati, berani, tajam firasatnya, agak ambisius, perasaannya mudah sekali tersinggung. Ia bisa menjadi seorang yang beribadat meskipun ia suka akan hal-hal yang gaib. ..
27 September Bertabiat baik, riang gembira, ceria, optimistis, gemar sekali akan kesenian terutama musik dan kesusasteraan, tidak pernah berputus asa dalam mencapai kebahagiaan. Ia bisa memperoleh banyak rejeki terutrama yang lahir di waktu pagi hari. ..
28 September Otaknya terang, baik, periang, suka akan kesenian terutama musik. Ia bisa sangat populer dalam penghidupannya. ..
29 September Pandangannya luas, banyak berpikir, beribadat, halus perasaannya, gemar akan segala sesuatu seni yang bersifat lembut. Ia bisa menjadi usahawan dalam bidang industri. ..
30 September Sangat aktif dan bersemangat dalam segala hal, pandangannya luas dan pandai mengatur segala sesuatu serta suka mengejar kedudukan dan kehormatan. Ia bisa berhasil dalam lapangan teknik. ..
BULAN OKTOBER
1 Oktober Tulus hati, ramah-tamah, amat gesit dan cerdik serta gemar sekali akan kesenian terutama musik dan kesusasteraan. ..
2 Oktober Murah hati, luar biasa pandainya, menguasai dengann baik ilmu pasti, berbakat menjadi wartawan atau pengarang. Hanya saja ia tidak bisa bekerja di satu bidang saja, ada kalanya bisa mendadak ganti haluan ke lapangan pekerjaan lainnya. ..
3 Oktober Karakternya kuat, pandai, pandangannya luas, tampak amat periang, ramah-tamah dan suka memperhatikan anak-anak dan orang sakit. .
4 Oktober Keras, gagah berani, perasaannya halus, mudah tersinggung dan akan senang menerima pertolongan dari orang tua atau orang-orang yang usianya lebih tua serta akan lebih berhasil kalau menjadi pengusaha tanah atau menjadi seorang militrer. ..
5 Oktober Sangat aktif, tangkas, cerdas, baik hati, keras hati dan mudah tersinggung. Ia harus berhati-hati mesin dan api. ..
6 Oktober Pandai, panjang akal dan mudah berselisih paham dengan orang-orang yang usianya lebih tua sebab ia suka tidak sabaran dan sering berbantah. .
7 Oktober Keras kepala, ambisius dan otaknya tajam. Dalam dunia perdagangan dan hubungan surat-menyurat tidak memberikan keuntungan. Sangat dianjurkan untuk tidak terjun dalam dunia kewartwanan atau karang-mengarang. ..
8 Oktober Sangat setia, banyak pikir dan kurang beruntung dalam menghadapa urusan asmara. Bisa berhasil dalam pekerjaan dan usaha dagangnya, tetapi kalau tidak berhati-hati bisa tertipu. ..
9 Oktober Pandai dan sangat aktif dalam berbagai hal, banyak akal dan gagah berani. Ia bisa memperoleh banyak bantuan dari orang tua atau teman-temannya. ..
10 Oktober Otaknya tajam, bisa jadi orang pandai dan bisa mengalami kegagalan dalam urusan perkawinan sebab ia sering bersikap aneh terhadap jenis kelamin lain. . 11 Oktober Pandai, sopan-santun, berperikemanusiaan, pandai berfisafah, suka akan kesenian, suka murung, dan sukar dimengerti. Ia bisa beruntung dalam penghidupannya tetapi harus waspada terhadap teman-teman dalam selimut. ..
12 Oktober Simpatik, berperikemanusaian, suka bertengkar dengan orang yang lebih tua atau atasannya, rejekinya besar karena ia memiliki inisiatif untuk selalu mencari berbagai jalan dan cara. ..
13 Oktober Cerdik, bersifat sosial, pemikiran atau gagasannya asli dan suka memamerkan kepandaiannya sehingga membuat orang merasa jemu. ..
14 Oktober Giat bekerja, berani tampil ke muka, agak ambisius, memiliki keseimbangan jiwa, perangainya mulia dan suka menolong sesamanya tanpa pamrih. Ia juga bisa berhasil dalam, penghidupannya. ..
15 Oktober Sangat aktif, bersemangaa, ambisius dan suka menolong orang yang mengalami kesulitan karena itu ia pun sering mendapat pertolongan dari orang-orang yang berpengaruh. ..
16 Oktober Sungguh pandai dan rejekinya sangat besar serta sangat tertib dalam mengerjakan atau melakukan segala sesuatu. Ia berusaha mengalahkan saingannya dengan bijaksana. Ada harapan ia akan memegang suatu kedudukan atau jabatan terhormat. . 17 Oktober Kecerdasannya luar biasa, murah hati dan ramah-tamah. Ia bisa memperoleh keuntungan secara tidak terduga dan bisa berhasil sebagai pedagang atau pengarang. ..
18 Oktober Penuh welas ksaih terhadap sesamanya, sepak terjangnya cerdik dan bisa menjadi orang pandai. Ia bisa memperoleh sukses dalam penghidupannya. . 19 Oktober Berhati lembut, artistik, musikal, perangainya agung dan tingkah lakunya sopan. Ia bisa menjadi seorang seniman atau seniwati yang terkenal. . 20 Oktober Murah hati, manis budi, bisa diajak bergaul, berperikemanusiaan dan giat bekerja serta agak ambisius. Ia bisa hidup senang sampai hari tuanya yang panjang. ..
21 Oktober Pandai, panjang akal, sangat lincah gerak-geriknya, ramah-tamah perilakunya dan firasatnya tajam. Dalam kehidupan perkawinan dan urusan keuangan, ia banyak beruntung sampai di hari tuanya. ..
22 Oktober Mudah menerima pendapat orang lain, agak ambisius, perasaannya mudah sekali tersinggung dan penghidupannya tidak menentu (sebentar merasa senang, sebentar lagi kemudian merasa susah atau bersedih hati). Tetapi berkat pengalaman-pengalamannya itu, akhirnya ia bisa beruntung juga. ..
23 Oktober Bersifat aktif, gagah berani dan banyak bergaul dalam pergaulan umum. Ia bisa memperoleh banyak sahabat dalam penghidupannya. ..
24 Oktober Gagah berani, banyak bergaul terutama dari golongan jenis kelamin lain dan senang berplesir sehingga jika ia tidak berhati-hati akan mengakibatkan yang kurang menyenangkan. ..
25 Oktober Senang sekali berpetualang dan bisa mengalami banyak hal yang aneh-aneh. Harus berhati-hati terhadap api dan air supaya tidak terbakar atau tenggelam dalam air. ..
26 Oktober Otaknya tajam, gerak-geriknya tangkas, banyak usahanya, pandai berdiplomasi dalam segala hal. Ia bisa mempunyai banyak teman dari banyak kalangan. ..
27 Oktober Pandai, memiliki gagasan asli, suka bekerja dengan rajin dan banyak berpikir. Ia bisa berusaha sendiri dan bisa memperoleh bantuan dari majikan atau atasannya di kantor. ..
28 Oktober Cinta pada penyelidikan ilmu pengetahuan, rejekinya cukup besar dan mempunyai hubungan yang luas dengan orang-orang yang berpengaruh dan karena itu ia bisa terkenal. ..
29 Oktober Pendiriannya kuat, tidak mudah terombang-ambing oleh pengaruh lain dan memiliki bakat dalam mencari nafkah sehingga ia bisa hidup senang. ..
30 Oktober Cerdik, banyak pikiran, perasaannya mudah sekali tersingung dan bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Ia bisa hidup beruntung. ..
31 Oktober Kuat badan dan wataknya. Orang yang tajam firasatnya akan sering memberikan bantuan sangat berharrga kepadanya. Selain itu, sepanjang hidupnya ia mempunyai banyak pelindung dan penolong. ..
BULAN NOPEMBER
1 November Otaknya cukup terang, agak cerewet dan suka memerintah. Ia bisa beruntung dalam kesusasteraan dan kesenian umumnya, tetapi bisa mengalami kegagalan dalam urusan asmara. ..
2 November Sangat aktif, bersemangat, harus berhati-hati dalam urusan surat-menyurat dan dalam membuat dokumen-dokumen penting dan harus waspada terhadap teman atau orang yang suka menipu harus diperhatikan. Ia bisa sukses dalam bagian terakhir dari penghidupannya. ..
3 November Kuat wataknya, rajin bekerja dan semangatnya menyala-nyala. Dalam urusan asmara ia harus bisa tahu diri untuk tidak kelewat batas. ..
4 November Penuh bijaksana, banyak pikir, perasaan hatinya mudah tergerak sehingga kalau tidak dikendalikan akan berakibat bisa terjerat atau tertipu oleh orang-orang yang licin dan lihay. Ia bisa sukses dalam bidang jurnalistik atau sebagai pedagang keliling. ..
5 November Watak yang kuat, sulit dimengerti, pendiam dan suka mengandung suatu rahasia. Keberhasilan hidupnya lebih banyak dituntun oleh firasatnya yang tajam sekali. ..
6 November Cerdik, diplomatis, tajam firasatnya, agak ambisius, suka mengumbar hawa nafsu dan kalau tidak berhati-hati bisa menjerumuskan dirinya sendiri. . 7 November Ramah-tamah, riang gembira, gesit dan lincah gerak-geriknya. Ia bisa menjadi seorang wartawan atau seorang pengacara yang pandai. ..
8 November Perasaannya mudah tersinggung dan suka sekali berkelana sampai jauh. Dalam urusan asmara bisa mengalami keadaan yang kurang menyenangkan dan dalam urusan pekerjaan atau dalam usahanya bisa tertipu. ..
9 November Ramah-tamah, suka menolong sesamanya dan suka grasa-grusu serta terlalu sering mengambil keputusan cepat tanpa perhitungan baik. ..
10 November Cerdas, gesit dan lincah dalam melakukan sesuatu. Ia bisa berhasil dalam bidang perasuransian, jual beli rumah dan barang-barang antik. .
11 November Optimis dan rejekinya cukup besar. Ia bisa berhasil di bidang kewartawanan, kesusasteran dan ketentaraan. ..
12 November Aktif, giat bekerja, tidak sabaran dan dengan orang tua seringkali berselisih paham. Ia bisa mengalami banyak godaan dalam penghidupannya. .
13 November Artistik, musikal dan gemar sekali akan kebatinan atau hal-hal gaib. Ia bisa sukses terutama pada bagian terakhir dari penghidupannya. ..
14 November Akan menunjukkan badan dan watak yang kuat, penghidupannya tidak menentu (sebentar di atas, sebentar di bawah) dan datangnya keuntungan dan kerugian yang dideritanya seringkali secara mendadak. ..
15 November Otaknya sangat tajam, wataknya kuat sekali, suka berfoya-foya dan mengumbar hawa naafsu. Kalau tidak berhati-hati, ia bisa terjerumus dalam hal yang kurang baik. ..
16 November Cerdik, banyak akalnya, sangat romantis dan akan mengalami hal penting dalam penghidupannya. Kalau tidak berhati-hati ia bisa terjerat dalam urusan asmara yang kurang menyenangkan. ..
17 November Sangat gemar akan kesenian terutama seni musik. Ia bisa berhasil baik kalau tekun bergerak di bidang yang ia gemari itu, tetapi dalam urusan asmara harus berhati-hati supaya tidak sampai terjerumus. ..
18 November Agak menyendiri, tidak suka bergaul dengan orang banyak, sepak terjangnya seringkali sembrono dan suka terburu nafsu sehingga sekali waktu merugikan diri sendiri. Juga dalam urusan asmara maka ia sering kurang berhati-hati. ..
19 November Gagah berani, suka bertengkar dengan orang lain, seing bertindak keras dan mau menang sendiri sehingga menimbulkan ketidaksenangan dalam rumah tangganya sendiiri. ..
20 November Keras dan sering mau membawa karep sendiri. Karena itu sia sulit untuk memiliki teman baik yang kekal. Dalam urusan asmara ia sering tukar kekasih. ..
21 November Kuat dan keras hati. Ini kadang-kadang digunakan sebagai senjata untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang sering dialaminya dalam penghidupannya. .
22 November Sangat aktif, giat bekerja dan gagah berani. Ia bisa lebih sukses kalau bekerja di bidang kesusasteran daripada terjun di lapangan teknik. .
23 November Suka berusaha di segala bidang , suka berpetualang dan sering berkecimpung dalam soal asmara. Ia bisa berkelana jauh dari tempat kelahirannya dan bisa menikmati kehidupan yang bahagia di hari tuanya. ..
24 November Banyak bergaul dengan masyarakat umum, sangat berhati-hati dan suka berpetualang. Ia bisa populer namanya dan berhasil dalam penghidupannya terutama kalau ia melangsungkan perkawinan dengan orang berharta. ..
25 November Ramah-tamah dan luar biasa tabah hati. Ia bisa memperoleh banyak kepercayaan dari orang lain. Ia bisa mengatasi kesulitan-kesulitan yang sering dihadapinya. ..
26 November Sangat simpatik dan baik hati sehingga ia bisa disukai banyak orang. Ia bisa berhasil dengan baik dalam penghidupannya terutama dalam bidang kesenian dan musik. ..
27 November Suka berfisafat dan banyak pikir. Ia akan mengalami banyak percobaan dan kesulitan dalam karang-mengarang karena itu kalau terjun di bidang kewartawanan harus berhati-hati. Ia bisa berhasil berkat bantuan orang tua. ..
28 November Sabar, ulet, seringkali serius, jarang tertawa dan sedikit bicara serta suka bekerja diam-diam sampai selesai. ..
29 November Rajin bekerja, selalu mau berusaha sendiri, pemikirannya kuat dan luas pandangannya. Karena kemauannya yang besar, ia bisa berhasil dalam penghidupannya. ..
30 November Perasaannya sangat mudah tersinggung, pendiriannya kuat, tindakannya tegas, semangat juangnya tinggi dan pantang mundur. Ia bisa mencapai sukses dalam penghidupannya. ..
BULAN DESEMBER
1 Desember Ramah-tamah, bersemangat dan ambisius. Ia banyak disukai oleh kalangan tua maupun muda. Ia bisa beruntung dalam penghidupannya. ..
2 Desember Luar biasa pandai dan mempunyai gagasan yang asli. Ia suka berdiam dirumah dan hubungan kekeluargaannya dengan orang tua amat erat. Ia bisa mendapatkan banyak pertolongan dari teman-temannya. ..
3 Desember Sangat pandai, mempunyai gagasan asli sehingga bisa mendapatkan penemuan baru. Ia suka bekerja keras tampa mengenal lelah. Ia bisa berhasil baik dibidang kesenian dan kesusasteraan. ..
4 Desember Sosial, berperikemanusaiaan, artistik, musikal, perasaannya amat peka. Ia bisa berkelana jauh dari tempat kelahirannya dan bisa berhasil dalam pekerjaan yang berhubungan dengan ketentaraan. ..
5 Desember Tenang, suka akan perdamaian dan hal-hal yang bersifat keagamaan dan mudah menaruh kepercayaan kepada orang lain tanpa diselidiki secara mendalam sehingga kalau tidak berhati-hati bisa tertipu. Ia bisa berhasil kalau bekerja di bidang karang-mengarang atau ketentaraan. ..
6 Desember Suka akan kesenian dan musik, perasaannya mudah tersinggung dan suka bekerja grasa-grusu. Ia bisa berhasil dari hal-hal yang tak terduga. ..
7 Desember Otaknya dan firasatnya tajam, bisa berkelana jauh dari tempat kelahirannya dan di mana-mana namanya bisa populer. ..
8 Desember Mulia, agung, mempesona orang-orang di sekelilingnya, aktif dalam segala hal. Ia bisa sukses kalau bekerja sebagai seorang arsitek, pengarang atau prajurit. ..
9 Desember Giat dalam segala hal, berjiwa bebas, gagah berani dan suka berfilsafat. Ia bisa berhasil di bidang kemiliteran atau sebagai pemimpin perusahaan. ..
10 Desember Moderat, bisa berhasil dalam kalangan kemiliteran dan kurang beruntung dalam hal surat-menyurat. Dalam kehidupannya ia bisa mengalami perubahan secara mendadak. ..
11 Desember Emosinya sangat kuat sehingga penghidupannya kurang bisa menyenangkan. Dalam melakukan segala usaha harus berhaati-hati supaya pikirannya tidak mudah tegang. ..
12 Desember Budi bahasanya manis, banyak mengalah, suka berfilsafah dan suka bersemedi. Ia tidak bersikap fanatik terhadap agama yang dianutnya. ..
13 Desember Pandai, cerdik, jujur, suka keadilan, sifatnya welas kasih dan suka menolong sesamanya sehingga tua muda sangat menyukainya ..
14 Desember Pandai, cerdik, pandai berusaha apa saja, artistik dan musikal dan agak ambisius. Ia bisa berhasil di bidang kesusasteraan. ..
15 Desember Banyak pikirannya dan berpandangan ingin merdeka. Ia mempunyi rejeki yang besar dan bisa memperoleh dari pihak orng tua. ..
16 Desember Aktif dalam segala hal dan agak ambisius. Ia bisa berhasil dalam segala bidang usaha yang digemarinya. ..
17 Desember Wataknya kuat, pandangannya luas dan bisa memperoleh kebahagiaan dalam penghidupannya. Namanya pun bisa terkenal di kalangan masyarakat luas. ..
18 Desember Pikirannya tetap mantap, keputusan yang diambilnya tegas, suka berdikari dan tidak mau di bawah perintah orang. Ia bisa hidup beruntung di hari tuanya, akan tetapi harus berhati-hati terhadap musuh yang tersembunyi. ..
19 Desember Keras, berani mati, suka bepergian dan surat-menyurat. Ia harus berhati-hati terhadap beberapa hal ini sebab banyak bahayanya. ..
20 Desember Tulus hati, banyak pikir, suka berhati-hati dan bersahaja. Terhadap agamanya ia bisa bersikap fanatik dan berpegang teguh kepada tradisi kuno. Ia harus waspada terhadap penipuan yang dapat membuat dirinya menderita atau mengalami kerugian. ..
21 Desember Aktif dan giat dalam banyak hal, sangat berani, ramah tamah, pandai bergaul, dapat menyesuaikan diri dengan keadaan, agak ambisius dan adatnya keras, sekali waktu bisa luwes serta bisa menikmati kehidupan yang senang dan banyak rejeki di hari tuanya. ..
22 Desember Suka berdebat, suka mengkritik, baik hati, artistik, musikal, perasaannya amat peka dan dapat sukses dalam bidang usaha yang digemarinya serta bisa memperoleh pertolongan dari orang lain yang usianya lebih tua. ..
23 Desember Suka melamun dan berfantasi, hatinya baik, welas kasih, kurang aktif dalam melakukan usahnya. Ia bisa mencapai sukses dalam penghidupannya yang penuh pergulatan. ..
24 Desember Iri hati dan menyukai barang antik. Ia bisa berhasil dalam mengerjakan perusahaan asuransi. Supaya tidak merugikan diri sendiri, ia harus menjauhkan diri dari tindakan spekulasi atau adu untung. ..
25 Desember Suka berkorban untuk perikemanusiaan dan bersifat sangat jujur. Dengan keuletan dan kesungguhan hatinya, ia bisa mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. ..
26 Desember Baik dan suka beramal serta ia tidak mengalami kekurangan sahabat yang suka menolong dan memberi dorongan semangat demi kemajuannya. ..
27 Desember Murah hati, terbuka atau suka terus terang dan suka berangan-angan tinggi tetapi sedikit sekali yang bisa tercapai. Ia berhasil sebagai seorang pengarang yang baik atau juga seorang penyair atau ahli musik. ..
28 Desember Berotak cerdas, aktif, rajin, pandangannya luas, suka akan filsafat dan banyak penemuannya serta agak ambisius. Ia bisa menjadi pengarang atau wartawan dan namanya menjadi terkenal. ..
29 Desember Suka berhati-hati, banyak pikir dan bermuram durja serta terlalu mengkhawatirkan akan masa depannya padahal kalau mereka bisa sabar, ulet dan bersikap bijaksana, maka segala kesulitan hidupnya bisa diatasi. ..
30 Desember Ulet, rajin dan dapat berhemat serta pandangannya luas. Ia bisa berhasil dihari tuanya dan memperoleh kedudukan baik tanpa menerima warisan. ..
31 Desember Kemanusiaan, banyak pikir, artistik dan musikal serta suka akan sopan santun dan kesusasteraaan. Ia bisa hidup senang dalam kehidupan perkawinannya.
Dibaca oleh : 2,741 pengunjung
Beritahu Teman Anda | Print This Post
del.icio.us Digg Furl Reddit StumbleUpon Help
(1 votes, average: 1 out of 5)

Loading ...


Liputan Terkait :
Watak dan Karakter Berdasarkan Hari Kelahiran
Hoki/Keberuntungan Berdasarkan Tanggal Lahir
Watak dan Karakter Berdasarkan Nama
Watak dan Karakter Berdasarkan Warna
Tanggal Lahir anda Kepribadian Anda

Leave a Reply
Nama (Harus diisi)
Email (tidak akan ditampilkan) (Harus diisi)
Website (jika ada)

Masukan kata diatas (Harus diisi)




KIRIM VIA EMAIL
Masukan Alamat Email Disini!


Preview | Powered by FeedBlitz
Posting Terbaru
o 11 Tips Kecil Mengatasi Cemburu…
o Memperbaiki Memori (Ram) Komputer yg Rusak/Mati
o 50 COMPUTER FAQ (Frequently ngAnyelke Questions – Pertanyaan Yang Seringkali Menjengkelkan)
o Yang Membuat Kulit Tetap Berseri
o Produksi Kedelai Di Aceh Meningkat
o Nuradi : tokoh dibalik pembuat Slogan Vespa
o Pemalang Moto Adventure
o Status Gunung Slamet Siaga
o Hati-hati Memilih Bunga Buat Kekasih
o Cara Tepat Memilih Toko Online
Terpopuler
• Ramalan Bintang - Ramalan Zodiak Harian
• Membaca Nasib dengan Garis Tangan
• Watak dan Karakter Berdasarkan Nama
• Ramalan Besar yang Mengejutkan Dunia
• Kenakalan Remaja
• Karir, Keuangan dan Bisnis Berdasarkan Zodiak/Horoskop
• Watak Berdasarkan Tanggal Lahir
• Karakter Pria Berdasarkan Zodiak
• Hoki/Keberuntungan Berdasarkan Tanggal Lahir
• Tanggal Lahir anda Kepribadian Anda
• Video Lucu
Funny Mr. Bean Animator vs Animation
Add new tag Blogging Tips Cinta doa Bersama vespa ekonomi home industri Hukum & Kriminal jodoh kencan krisis krisis ekonomi modal kecil nikah pacar pacaran pasangan hidup peluang pemalang adventure phk rally pemalang snack Sosial Sosial Budaya sukses teman tunangan ukm usaha vespa wiraswasta wirausaha
• Stay up to date

• Subscribe to the RSS Feed
• Subscribe to the feed via email
LOGIN
• Register
• Log in
LINK
• Toko Buku Online dan Komunitas Buku Indonesia
• Web Hosting dan Domain Murah
• Pasang Iklan Gratis
• Kumpulan Tutorial, Berita dan Artikel
• ARTIKEL
• CERPEN
• HOROSKOP
• HUMOR
• INFO
• KISAH
• NUSANTARA
• PANTUN
• PEREMPUAN
• PUISI
• RESENSI
• TUTORIAL
Copyright © LiputanKITA.com. Designed by Team LiputanKITA.com.